Medan (Antarasumsel.com) - Perguruan Tinggi Negeri di Tanah Air yang memiliki akreditasi "A" hanya baru mencapai tujuh persen, dan angka tersebut jauh dari yang diharapkan oleh Pemerintah.
Hal tersebut dikatakan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, ketika membuka Pertemuan Rektor dan Wakil Rektor LPTK Negeri se - Indonesia, di Medan, Sabtu.
Pada pertemuan tersebut, dihadiri 12 perguruan tinggi negeri, beberapa diantaranya, Universitas Negeri Medan (Unimed), Universitas Negeri Yogyakarta (UNJ), Universitas Negeri Surabaya (UNS), Universitas Negeri Padang (UNP) dan Universitas Negeri Makassar (UNM).
Menteri berharap Universitas yang memperoleh akreditasi A itu, dapat lebih ditingkat lagi jumlahnya, karena hal ini sangat menentukan minat siswa lulusan SMA untuk melanjutkan kuliah di perguruan tinggi tersebut.
"Selain itu, perguruan tinggi yang belum mencapai akreditasi A, perlu menjadi perhatian serius bagi rektor untuk meningkatkan status universitas tersebut," ujar Nasir.
Ia menyebutkan, Universitas yang memiliki akreditasi B, untuk dinaikkan ke akreditasi A, dan dalam hal ini Kemenristekdikti siap memberikan pendampingan, serta mengarahkan persyaratan yang diperlukan.
Kemenristekdikti juga akan memberikan bimbingan kepada perguruan tinggi yang meningkatkan status akreditasi.
"Hal tersebut merupakan tugas dan tanggung jawab Kemenristekdikti mengarahkan perguruan tinggi untuk mendapatkan akreditasi yang lebih baik, dan selama ini menjadi dambaan," ucap Menteri.
Nasir menambahkan, jumlah perguruan tinggi yang memiliki akreditasi B, mencapai 35 persen, perguruan tinggi memperoleh akreditasi C, sebanyak 23 persen, dan perguruan tinggi yang belum terakreditasi mencapai 35 persen.
Rektor selaku pimpinan di Universitas tersebut harus memiliki komitmen untuk meraih akreditasi tertinggi, yakni akreditasi A, sesuai dengan program pemerintah meningkatkan mutu pendidikan tinggi itu.
"Diharapkan, seluruh Perguruan Tinggi Negeri dapat meraih akreditasi A, karena hal ini menjadi perhatian bagi pemerintah, dan juga negara-negara dunia," kata Menristekdikti.
Berita Terkait
Supardi Nasir terpaksa absen di laga perdana Persib
Kamis, 2 September 2021 20:30 Wib
Mantan Sekda Dumai dan Kadis PU Bengkalis dijebloskan ke penjara
Jumat, 19 Juni 2020 23:14 Wib
Bachtiar Nasir: FPI berkomitmen pada NKRI dan Pancasila
Senin, 2 Desember 2019 16:32 Wib
Nasir, mantan Menristek ditunjuk jadi stafsus Wapres
Senin, 25 November 2019 16:58 Wib
Kapten Persib sarankan Febri Hariyadi berkarier di luar negeri
Selasa, 22 Oktober 2019 23:43 Wib
Menristekdikti berharap mahasiswa tidak demo jelang pelantikan presiden
Senin, 14 Oktober 2019 15:28 Wib
Menristekdikti kecewa mahasiswa tolak pertemuan dengan Presiden
Rabu, 2 Oktober 2019 12:00 Wib
Menteri: Temukan pelaku penembakan korban demo mahasiswa Kendari
Minggu, 29 September 2019 14:45 Wib