Realisasi investasi Pemprov pada Kek Rp42 miliar

id pelabuhan laut, Tanjung Api-Api, ekonomi khusu, Srikandi Ningsih, peraturan daerah, APBN

Realisasi investasi Pemprov pada Kek Rp42 miliar

Gubernur Sumsel Alex Noerdin ketika melihat Dermaga Penyeberangan Tanjung Api-Api di Kabupaten Banyuasin, Rabu (Antarasumsel.com/Feny Selly)

Palembang (Antarasumsel.com) - Realisasi investasi dari pemerintah provinsi Sumatera Selatan pada kawasan ekonomi khusus pelabuhan laut Tanjung Api-Api baru mencapai Rp42 miliar yang diwujudkan dalam lahan seluas 67 hektare.

Juru bicara fraksi Partai Amanat Nasional DPRD Sumatera Selatan, Srikandi Ningsih menyampaikan hal itu pada rapat paripurna pemandangan umum fraksi-fraksi terhadap dua rancangan peraturan daerah di Palembang, Senin.

Menurut dia, setiap permasalahan yang dihadapi memang jangan dibiarkan berlarut-larut dan segera dicari jalan keluarnya.

"Kita menyadari, permasalahan yang dialami terkait kawasan ekonomi khusus (KEK) di lokasi pelabuhan laut Tanjung Api-Api Kabupaten Banyuasin, yaitu keterbatasan anggaran pemerintah daerah dalam pembangunan kawasan," katanya.

Ia mengatakan, realisasi investasi dari pemerintah provinsi Sumatera Selatan baru mencapai Rp42 miliar yang diwujudkan dalam bentuk lahan seluas 67 hektare.

Padahal lanjutnya, perkiraan kebutuhan biaya untuk pembangunan kawasan hingga tahun 2025 sekitar Rp12,3 triliun untuk KEK Tanjung Api-Api, solusi dana untuk pembangunannya bisa bersumber dari bantuan anggaran pembangunan kawasan dari APBN dan kerja sama pembangunan kawasan dengan pihak swasta.

APBN dapat diarahkan untuk membantu pembangunan fasilitas dalam kawasan melalui Kementerian Perindustrian.

Namun Kementerian Perindustrian memiliki syarat yang harus dipenuhi oleh pemerintah daerah, yaitu ketersediaan lahan dari fasilitas akan dibangun, ujarnya.

Sedangkan opsi kedua adalah kerja sama pembangunan kawasan dengan pihak swasta.

Dalam menyelenggarakan kerja sama pembangunan kawasan dengan pihak swasta diperlukan badan usaha pengelola di masing-masing KEK untuk menjalankan aksi korporasi.

Kawasan ini akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru sehingga provinsi Sumsel memiliki daya saing yang tinggi baik dibidang ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja, katanya.