Luhut: Keterlaluan hotel naikkan harga 10 kali

id Luhut Binsar Panjaitan, Luhut, menaikkan tarif, hotel, menginap di hotel, Bank Dunia, IMF, 10 kali lipat

Luhut: Keterlaluan hotel naikkan harga 10 kali

Luhut Binsar Pandjaitan (Antarasumsel.com/Nova Wahyudi)

Jakarta (Antarasumsel.com) - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyesalkan adanya pihak pemilik hotel yang keterlaluan dalam menaikkan tarif hingga 10 kali lipat terkait persiapan Indonesia sebagai penyelenggara Pertemuan Tahunan Bank Dunia-IMF di Bali pada Oktober 2018.

"Hotel, memang masih ada pemilik yang 'aji mumpung' naikin harga sampai 10 kali, keterlaluan juga. 'Nggak' benar, tapi secara keseluruhan semua berjalan dengan baik," kata Luhut di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan juga telah mempersiapkan beberapa lokasi kunjungan wisata untuk para peserta 'annual meeting'. Lokasi tersebut yaitu Danau Toba, Borobudur, Karimun Jawa dan Selatan Jogja, Bali, Labuan Bajo, dan Toraja. "Nah itu semua sedang dipersiapkan.

"Memang akan ada dana ekstra yang diperlukan, tapi saya lihat tidak terlalu jadi masalah," jelasnya.

Kemudian, Luhut juga menyayangkan adanya tumpukan sampah yang banyak di Pulau Bali. Menurutnya tumpukan sampah di Bali mencapai tinggi 40 meter dengan luas 32 hektare. Namun, finalisasi tender pengolahan kebersihan sampah diprediksi selesai dua bulan ke depan.

"Kami harap September landscape-nya sudah diselesaikan, sehingga sampah tidak seperti sekarang, jorok," tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memastikan pemerintah menyiapkan dana Rp1 triliun untuk persiapan Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pertemuan Tahunan Bank Dunia-IMF di Bali pada Oktober 2018.

"Seluruhnya mungkin sekitar Rp1 triliun," kata Darmin saat ditemui di Jakarta, Rabu (3/5).

Darmin menjelaskan dana tersebut akan dialokasikan secara bertahap dalam APBN dan dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur di sekitar kawasan penyelenggaraan Pertemuan Tahunan Bank Dunia-IMF.

Salah satunya adalah pembangunan terowongan "underpass" di Tugu Ngurah Rai sepanjang 600 meter untuk mengurangi kemacetan akibat pertemuan arus dari Tol Bali Mandara ke arah Bandara dan dari Nusa Dua ke Denpasar.

"Pembangunannya ada yang dimulai sejak sekarang, seperti underpass, supaya lalu lintasnya jangan macet," kata Darmin.

Sementara itu, untuk akomodasi bagi para peserta, Darmin menegaskan hal itu akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak penyelenggara Pertemuan Tahunan Bank Dunia-IMF, bukan oleh pemerintah.

"Kalau hotel itu bukan tanggungan pemerintah, itu dibayar oleh mereka sendiri," ujar Darmin.

Darmin mengatakan menjadi tuan rumah untuk kegiatan internasional seperti itu memiliki dampak positif yaitu bisa menambah devisa serta menggerakkan sektor pariwisata.