Chicago (Antara/Xinhua) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena dolar AS menemukan dukungan ketika euro melemah setelah serangan teror tak terduga terjadi di Inggris.
Pasar logam mulia juga akan mencari petunjuk mengenai kenaikan suku bunga AS dari rilis risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Bank Sentral AS awal Mei pada Rabu waktu setempat.
Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada Juni mencapai 78,5 persen, menurut alat FedWatch CME Group.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni, turun 5,9 dolar AS atau 0,47 persen, menjadi menetap di 1.255,50 dolar AS per ounce.
Emas mendapat tekanan karena indeks dolar AS naik 0,2 persen pada pukul 18.48 GMT.
Indeks tersebut merupakan ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan turun.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 5,2 sen atau 0,3 persen, menjadi ditutup pada 17,129 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 0,9 dolar AS atau 0,09 persen, menjadi menetap di 949,4 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Harga emas Antam naik jadi Rp1,222 juta per gram
Kamis, 28 Maret 2024 9:09 Wib
Daftar harga sembako di Pasar Cinde Kota Palembang
Rabu, 27 Maret 2024 21:09 Wib
Harga daging ayam naik, Kemendag sebut pedagang ambil untung
Rabu, 27 Maret 2024 14:36 Wib
Harga emas Antam kembali naik jadi Rp1,217 juta per gram
Rabu, 27 Maret 2024 10:07 Wib
Harga emas Antam naik jadi Rp1,213 juta per gram
Selasa, 26 Maret 2024 10:33 Wib
BNI Sekuritas sarankan sisihkan dana THR untuk investasi di saham
Senin, 25 Maret 2024 16:32 Wib
Harga emas Antam stabil di Rp1,203 juta per gram
Senin, 25 Maret 2024 11:03 Wib
Presiden Jokowi: Harga pangan di Kalimantan sama dengan di Jawa
Kamis, 21 Maret 2024 14:07 Wib