Bogor (Antarasumsel.com) - Intelektual Islam dari Nahdatul Ulama M Hanif Dhakiri menyampaikan bahwa sejarah Islam yang disebarkan ke wilayah Nusantara dengan pendekatan kebudayaan telah membawa kedamaian dan harmonisasi dalam kehidupan di tengah masyarakat.
"Islam yang dimaksud adalah Islam yang bisa diajak dialog dengan kebudayaan yang ada di masyarakat, Islam yang bisa hidup berdampingan," ucap Hanif selaku Menteri Tenaga Kerja saat mengawali pidatonya pada seminar nasional di kampus ITB, Kamis(25/5).
Hanif Dhakiri sebagai pembicara pada seminar nasional bertema "Membangun Indonesia: Membangun Perekonomian Nasional Melalui Tenaga Kerja Lokal Yang Kompetitif dan Berkarakter", digagas Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU IPB) di Komplek Rektorat Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat.
Dalam kaitan itu, kata dia, Islam Indonesia adalah yang bisa diangkap sebagai faktor komplementer dari entitas bangsa lain.
"Oleh karena itu kecintaan terhada Tanah Air merupakan hal yang sangat penting," kata Hanif yang pernah aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu.
Ia menambahkan bahwa NKRI merupakan "ijtihad" ulama. Karena itu, dirinya berpendapat jika ada yang mengatakan pemerintah "thaghut" adalah bentuk pengkhianatan nyata perjuangan ulama yang telah mengorbankan jiwa raganya demi berdirinya NKRI.
Hanif, yang merupakan lulusan IAIN Walisongo Semarang Jawa Tengah itu menyayangkan fenomena berkembangnya gairah beragama, yang disalahpahami oleh kelompok/individu tertentu dengan menerapkan syariat secara "letterlijk", tanpa memahami aspek lainnya, termasuk halnya aspek sosial budaya.
Syariat Islam, menurut dia, adalah hal yang sangat penting, namun sebaiknya syariat tersebut lebih utama diterapkan "ke dalam" agar umat ketat dalam beribadah, demi memperbaiki kualitas spiritualitas terhadap sang pencipta.
Sedangkan "ke luar", kata dia, sebaiknya yang lebih utama ditonjolkan adalah hakikat dalam beragama .
Ia menambahkan bahwa dalam menjalankan ibadah yang dapat berjalan dengan baik membutuhkan kondisi negara dalam keadaan aman dan tenang.
"Untuk itu menjaga kedamaian, keamanan dan ketenangan adalah hal yang penting dan perlu kita wujudkan bersama," katanya.
Dalam seminar yang dihadiri pimpinan IPB tersebut, Hanif Dhakiri menjadi pembicara kunci.
Sedangkan sebagai panelis diskusi adalah Bendahara Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Dr Ir Ifan Haryanto M.Sc, dan Direktur RAMP IPB Dr Ir Aji Hermawan, MM.
Pada kesempatan yang sama hadir Budayawan NU, KH Zawawi Imron yang membacakan beberapa puisi.
Ketua Pelaksana seminar M Ainun Naim menyatakan kegiatan ini merupakan agenda rutin KMNU IPB untuk mengasah intelektualitas dan kepekaan sosial anggotanya.
Berita Terkait
Doll ingin Persija Jakarta berikan reaksi positif ketika hadapi PSM
Jumat, 3 November 2023 8:58 Wib
Hanif: Persija tim besar terlepas kegagalan di Liga 1 2021-2022
Kamis, 21 April 2022 14:04 Wib
Kalahkan Barito Putera, Arema FC naik ke peringkat kedua Liga 1
Selasa, 23 November 2021 22:50 Wib
Menantu Rizieq Shihab divonis satu tahun kasus tes usap RS UMMI
Kamis, 24 Juni 2021 15:45 Wib
Menantu Rizieq Shihab dituntut dua tahun penjara kasus RS UMMI
Kamis, 3 Juni 2021 16:04 Wib
Bareskrim jadwalkan pemeriksaan Rizieq Shihab dan Hanif Alatas usai Jumatan
Jumat, 15 Januari 2021 13:30 Wib
Hanif Andarevi kenang kisah mantan di lagu "Juli"
Minggu, 19 Juli 2020 8:17 Wib
Adipati perankan jurnalis di "Pemburu di Manchester Biru"
Jumat, 31 Januari 2020 8:59 Wib