Bank Indonesia Sumsel imbau masyarakat belanja bijak

id rudi Khairudin, bank indonesia, Seimusi, Inflasi Daerah, belanja kebutuhan pokok, harga barang, kestabilan barang

Bank Indonesia Sumsel imbau masyarakat belanja bijak

Rudi Khairudin (Antarasumsel.com/Feny Selly/Ag/17)

Palembang (Antarasumsel.com) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan mengimbau masyarakat untuk bijaksana dalam berbelanja yakni membeli berbagai barang pokok untuk Ramadhan dan hari raya sesuai dengan kebutuhan.

Kepala Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Rudi Khairudin di Palembang, Minggu, mengatakan, dengan belanja secara bijak ini maka sejatinya masyarakat sudah berpartisipasi dalam menjaga kestabilan harga.

"Beli saja sesuai kebutuhan harian. Jangan membeli terlalu banyak karena reaksi inilah yang justru menjadi penyebab kenaikan harga," kata Rudi.

Ia mengatakan, setiap Ramadhan selalu terjadi kenaikan harga yang sebagian besar dipengaruhi oleh faktor psikologis. Ada suatu kenyakinan (ekspektasi) bahwa harga pasti naik sehingga sebagai pihak merespon dengan cara membeli dalam jumlah banyak di saat harga masih rendah.

Akibatnya, setiap tahun selalu ada kenaikan harga yang tentunya menyulitkan masyarakat sendiri.

Bank Indonesia selaku koordinator Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersama Pemerintah Provinsi, bekerja sama dengan instansi terkait berupaya menjaga kestabilan harga, terutama dalam mengelola ekspektasi masyarakat tehadap harga.

Belum lama ini BI Sumsel meluncurkan aplikasi pantauan harga kebutuhan pokok realtime di seluruh kabupaten kota yang dapat di download di Playstore untuk pengguna android. Selain itu, juga dapat juga diakses dengan membuka laman website hargasumsel.com.

Selain itu, TPID Sumsel juga melakukan berbagai langkah seperti inspeksi mendadak, operasi pasar, pasar murah, hingga talkshow dan iklan layanan masyarakat mengenai ajakan belanja bijak untuk menjaga kestabilan harga ini.

Menurut Rudi, secara historis, inflasi Sumsel yakni1,06 persen (mtm) di saat Ramadhan yang biasanya disumbang oleh kenaikan harga daging ayam, bawang merah, angkutan udara dan cabai merah.

"Aplikasi sistem infomasi harga terkini ini dapat dijadikan alat bantu untuk mendeteksi harga tidak wajar.Dengan demikian, bisa menjadi acuan anggota TPID di kabupaten kota dalam dalam memberikan respon di lapangan," kata dia.

Sementara itu, berdasarkan data Bank Indonesia diketahui bahwa inflasi Provinsi Sumsel tergolong rendah jika dibandingkan provinsi lain di Sumatera pada 2016. Sumsel membukukan inflasi 3,58 persen yoy atau menjadi terendah ketiga di Sumatera.

Sementara itu harga kebutuhan pokok pada Ramadhan kali ini bergerak naik dari harga normalnya di sejumlah pasar tradisional Kota Palembang.

Pantauan Antara di Pasar Perumnas Palembang diketahui, harga telur ayam bergerak dari Rp18.000 menjadi Rp19.000/kg, ayam potong naik dari harga normal Rp30.000/kg menjadi Rp34.000/kg. Kemudian daging sapi has dalam yang biasanya Rp120.000/kg menjadi Rp130.000/kg.

Paling mencolok yakni harga bawang putih dari Rp36.000/kg menjadi Rp70.000/kg dan cabai rawit dari Rp38.000/kg menjadi Rp48.000/kg.

Sedangkan cabai merah cenderung stabil di kisaran Rp28.000/kg, gula pasir curah Rp13.000 per kg, minyak goreng curah Rp12.000 per kg.