150 seniman pancer langiit peringati Hut petama

id pancer langiit, Gita Raja Art Festival, Giri Citta Rasa Jayanti, yayawasan, I Komang Candra Wirama, Mengwi Badung

150 seniman pancer langiit peringati Hut petama

Penasehat Yayasan Pancer Langiit, Kadek Sumanila dan Wakil Bupati Badung, Drs. I Ketut Suiasa, SH saat acara puncak HUT pertama Yayasan Pancer Langiit di Museum Yadnya, Mengwi Badung. (ANTARA Bali/Wayan Artaya/wdy/17)

Mangupura (Antarasumsel.com) - Yayasan Pancer Langiit Bali melibatkan 150 seniman dalam pagelaran "Gita Raja Art Festival" dalam garapan "Giri Citta Rasa Jayanti" serangkaian memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) pertama yayawasan tersebut.

"Penampilan tersebut untuk menyuguhkan kreativitas dan inovasi  kesenian setelah setahun berproses menjaga eksistensi dalam upaya mempertahankan tradisi dan membuat karya-karya baru yang menjadi warisan pada masa mendatang," kata Ketua Panitia kegiatan tersebut, I Komang Candra Wirama, pada puncak HUT pertama Yayasan Pancer Langiit di Museum Yadnya, Mengwi Badung, Minggu malam.

Ia mengatakan, kegiatan tersebut ikut berkontribusi dan komitmen dalam upaya melestarikan seni dan budaya Bali yang menjadi daya tarik para wisatawan domestik maupun mancanegara yang selama ini berkunjung ke Pulau Dewata.

Selain itu, pihaknya telah melaksanakan kegiatan keakraban dan silahturahmi di di Taman Mumbul Sangeh, Abiansemal, Badung, Minggu (21/5).

Demikian pula mengadakan perlombaan Tari Teruna Jaya  yang melibatkan 20 peserta, Tari Jauk dan Kendang Tunggal tercatat 33 peserta, Gamelan Gender  dengan lima peserta dan lomba Panahan Tradisional  37 peserta yang berasal dari delapan kabupaten/kota di Bali serta dari  Jawa berlangsung selama dua hari, 27-28 Mei 2017.

"Kegiatan lomba tersebut untuk menggali potensi penari dan penabuh yang terbaik, sehingga mendorong adanya kualitas seni yang semakin baik," ujar  Candra Wirama.

Sementara itu, Penasehat Yayasan Pancer Langiit, Kadek Sumanila  menambahkan, seni dan budaya dijadikan media penghubung kreativitas dan inovasi generasi muda.

"Generasi muda penting diperhatikan karena sebagai aset sumber daya manusia (SDM) yang akan membangun dan melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa dan negara di masa depan," ujarnya.

Menurutnya, pihaknya akan terus memdorong lahirnya karya-karya yang lebih baik dengan berlandaskan ketulusan (ngayah), tidak saja di Bali, bahkan sampai Pulau Jawa.

Selain itu, pihaknya juga memiliki binaan di Pulau Jawa yang pernah menjadi narasumber pelatihan lintas negara.

Wakil Bupati Badung, Drs. I Ketut Suiasa, SH memberikan apresiasi kepada seluruh anggota dan pendukung Yayasan Pancer Langiit yang mangharumkan nama baik kota Mangupura dalam kancah nasional dan internasional.

Untuk itu, pihaknya mendukung penuh semua bentuk kreativitas dan inovasi anak muda sebagai wadah positif dalam melestarikan budaya sekaligus salah tempat yang efektif pembentuk karakter individu bangsa.

Disamping itu, kesenian menjadi salah satu upaya yang menarik dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang memiliki berbagai keragaman suku, adat, ras dan budaya.

"Saya sangat bangga terhadap dedikasi yang dilakukan oleh pihak yayasan, karena semua terlibat dalam menjaga eksistensi tersebut dibutuhkan komitmen dan semangat yang kuat," ujar Wabup I Ketut Suiasa.