Bandarlampung (Antarasumsel.com) - Sejumlah pengendara menyampaikan harapannya agar Pertamina menjaga kelancaran pasokan premium dan solar ke stasiun pengisian bahan bakar umum di kota itu, terutama di SPBU yang berada di sekitar Jalan Lintas Sumatera.
"Kemarin sulit mendapatkan premium sehingga beralih menggunakan pertalite," kata Edy, warga Bandarlampung, Selasa.
Ia menyebutkan pasokan premium semestinya tidak terkendala karena sebagian pengendara sudah mulai beralih menggunakan pertalite.
Pasokan premium ke SPBU kawasan Jalinsum Sukarame Bandarlampung tersendat mulai Senin (29/5) pagi hingga malam sehingga sebagian pengendara memilih menggunakan pertalite atau pertamax.
Menurut karyawan yang enggan disebutkan namanya, stok premium di SPBU milik Pertamina sudah habis sejak Senin pagi, dan tidak ada pengiriman hingga malam.
Volume pengiriman premium juga dikurangi, dan sehari rata-rata hanya dipasok satu truk tangki premium atau sekitar 8.000 liter, padahal sebelumnya bisa mencapai dua tangki.
Sementara itu, salah satu karyawan SPBU di kawasan Telukbetung Bandarlampung menyebutkan pihaknya beberapa hari lalu mengalami kehabisan stok premium. Namun, kini pasokannya sudah lancar.
Meski stok premium pada Selasa pagi tersedia di SPBU Telukbetung itu, sebagian pengendara, terutama pemotor, justru menggunakan pertalite.
Sebelumnya, PT Pertamina menyebutkan telah menyiapkan tambahan pasokan 10 persen bahan bakar minyak dan gas dari kebutuhan normal harian untuk menghadapi bulan Ramadan 1438 Hijriah dan Lebaran 2017.
"Prediksi kami di wilayah Lampung, konsumsi pertalite akan mengalami peningkatan yang tertinggi dari konsumsi normal rata-rata per bulan," kata Area Manager Communication and Relations Sumbagsel M. Roby Hervindo.
Konsumsi gasoline yaitu premium dan pertamax series diperkirakan akan meningkat sekitar 5,4 persen dibanding konsumsi harian normal. Peningkatan juga akan terjadi pada produk pertamina dex, dexlite, serta LPG diperkirakan masing-masing mengalami peningkatan sebesar 5 persen dan 10 persen dan 6,7 persen.
Sementara itu, bahan bakar jenis premium diprediksikan mengalami peningkatan konsumsi sebesar 1 persen.
Roby menjelaskan bahwa meningkatnya konsumsi bahan bakar nonsubsidi, menunjukkan perubahan pola konsumsi bahan bakar masyarakat Sumbagsel. Sebagian masyarakat sudah beralih ke produk BBM yang lebih berkualitas dengan angka RON yang lebih tinggi, yaitu pertalite dan pertamax series.
Ia menjelaskan bahwa peningkatan konsumsi premium hanya 1 persen dari rata-rata per bulan 31.830 kl menjadi 33.549 kl, sedangkan akan terjadi penurunan konsumsi 5 persen pada produk solar dan biosolar, semula konsumsi per bulan mencapai 41.204 kl menjadi 39.144 kl.
Guna menjaga kelancaran distribusi, Roby menyatakan bahwa Pertamina juga sudah menyiapkan langkah penambahan mobil tangki selama tim satuan tugas bekerja sebanyak 21 unit dengan total tonase 300 kl.
Berita Terkait
Jokowi: Bantuan pangan pemerintah merupakan beras premium
Selasa, 30 Januari 2024 11:28 Wib
Bulog OKU perkenalkan beras Setra Ramos
Rabu, 27 September 2023 13:14 Wib
Twitter Blue resmi hadir di Indonesia, langganan mulai Rp120 ribu
Jumat, 10 Februari 2023 11:47 Wib
Elon Musk berencana luncurkan kembali layanan premium Twitter
Minggu, 27 November 2022 18:57 Wib
Eksportir: Kopi Pagaralam makin diminati pasar internasional
Kamis, 2 Juni 2022 17:03 Wib
Menikmati lezatnya sosis premium halal ala Jerman di Puncak
Selasa, 10 Mei 2022 14:09 Wib
Telegram Premium versi beta hadirkan sistem berlangganan
Selasa, 3 Mei 2022 14:30 Wib
Samsung perkenalkan produk baru peralatan rumah tangga Bespoke sasar pasar premium
Minggu, 20 Februari 2022 10:42 Wib