Dewan banding anti-doping tunggu tanda tangan Menpora

id Dewan Banding Anti-Doping, Menpora, Imam Nahrawi, Gatot S Dewa Broto

Dewan banding anti-doping tunggu tanda tangan Menpora

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi (FOTO ANTARA)

Jakarta (Antarasumsel.com) - Keberadaan Dewan Banding Anti-Doping tinggal menunggu waktu karena surat keputusan terkait pengangkatan personel yang akan menjadi tulang punggung lembaga tersebut sudah di tangan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.

"Surat keputusan sudah saya paraf, saat ini tinggal menunggu tanda tangan menpora saja. Saya kira secepatnya bakal turun," kata Sesmenpora Gatot S Dewa Broto di media center Kemenpora, Jakarta, Jumat.

Menurut dia, dalam surat keputusan tersebut juga sudah ditetapkan siapa saja yang bakal menjadi ujung tombaknya. Hanya saja, mantan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora itu belum mau membuka nama-nama yang telah ditunjuk.

"Ada tiga personel yang akan menjadi Komisi Banding Doping. Untuk nama-namanya berbeda dengan Dewan Disiplin yang sebelumnya sudah dibentuk," katanya menambahkan.

Dewan Banding Anti-Banding dibentuk setelah ada atlet peraih medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Peparnas 2016 di Bandung, Jawa Barat, yang mengajukan banding setelah divonis bersalah oleh Dewan Disiplin Anti-Banding.

Pada kejuaraan empat tahunan itu terdapat 14 atlet yang dinyatakan tidak lolos doping. Dari jumlah tersebut lima di antaranya telah diputuskan sanksinya oleh Dewan Disiplin Anti-Doping yang dipimpin oleh Cahyo Adi. Sedangkan sembilan lainnya melakukan banding.

Atlet yang sudah menerima sanksi tersebut adalah Rahman Widodo (binaraga) yang disanksi empat tahun, Safrin Sihombing (menembak) enam bulan, dua atlet Peparnas yaitu Cucu Kurniawan yang merupakan atlet atletik asal Jawa Barat serta Adyos Astan mendapatkan sanksi enam bulan. Sedangkan Awang Latiful Habir yang merupakan atlet binaraga asal Kalimantan Timur diputus bebas.

Sedangkan atlet yang melakukan banding adalah Jendri Turangan (berkuda), Ketut Arnawa (Binaraga), Mheni (binaraga) asal Jawa Tengah, Mualipin (binaraga) asal Jawa Tengah, Iman Setiawan (binaraga) asal Jawa Barat, Agus Waluyo (menembak) asal Jawa Barat, Roni Romero (binaraga) asal Jawa Barat, Zainal (binaraga) asal Jawa Barat dan Kurniawansyah (binaraga) asal Babel.