Batusangkar (Antarasumsel.com) - Empat Kecamatan di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, terkena dampak dari semburan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Minggu pagi.
Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi di Batusangkar, Minggu mengatakan empat kecamatan yang terkena dampak abu vulkanik tersebut adalah Batipuh, Pariangan, Sungai Tarab, dan Salimpaung.
Ia meminta Camat dan Wali Nagari yang wilayahnya berada pada seputaran Gunung Marapi agar memonitor perkembangan dari letusan tersebut.
Camat Pariangan, Suhardi menyampaikan sebagian wilayahnya terkena semburan abu vulkanik namun warga tetap beraktifitas seperti biasa karena "kapundan" (sebutan warga atas abu vulkanik) sudah hal biasa bila Gunung Marapi mengalami erupsi.
"Kita tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menggunakan penutup hidung bila beraktifitas di luar rumah," katanya.
Hal senada juga disampaikan Wali Jorong Babusalam, Nagari Pasie Laweh, Kecamatan Sungai Tarab, Bonar Winata, dimana wilayahnya juga terdampak abu vulkanik, namun warga tidak panik dan tetap beraktifitas seperti biasa.
Salah seorang warga Nagari Koto Tuo, Kecamatan Salimpaung, Azwarman mengatakan bahwa rumahnya dan rumah warga sekitar juga terkena abu vulkanik namun tidak begitu tebal sehingga belum mempengaruhi aktifitas sehari-hari.
Sebelumnya, Ketua Pengamatan Gunung Api Marapi Kantor Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologis (PVMBG) Kota Bukittinggi Hartanto mengatakan, abu vulkanik banyak jatuh ke wilayah Pariangan.
Ia menjelaskan erupsi pertama terjadi pada pukul 10.01 WIB, diikui dengan abu vulkanik ketinggian 300 meter dari puncak yang mengarah ke Timur, Kecamatan Pariangan. Amplitudo letusan mencapai 6 milimeter, dengan durasi gempa 35 detik.
Sementara letusan kedua berlangsung pada pukul 10.22 WIB, dengan amplitudo 4 milimeter, durasi 22 detik. Pada letusan kedua, abu vulkanik ketinggiannya mencapai 700 meter, masih ke arah Pariangan.
Pada pukul 11.56 WIB, hembusan terakhir Gunung Marapi. Cuaca di sekitar Marapi cerah dan tidak ada tanda-tanda letusan vulkanik.
Gunung tertinggi di Sumatera Barat ini, saat ini berstatus Level II. Sehingga diperingatkan kepada semua orang agar menjauh sekitar 3 kilometer dari puncak gunung.
Hal itu mengingat kawah sebagai pusat letusan dan sumber keluarnya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan bagi kehidupan.
Berita Terkait
BNPB: Skenario evakuasi warga penting walau status Gunung Ruang turun
Senin, 22 April 2024 13:35 Wib
Lima nagari di Tanah Datar diterjang banjir lahar hujan Gunung Marapi
Sabtu, 6 April 2024 11:40 Wib
Gudang amunisi Armed di Gunung Putri Kabupaten Bogor terbakar
Sabtu, 30 Maret 2024 20:47 Wib
Jalur KA Gunung Megang- Penanggiran Sumsel kembali normal
Jumat, 8 Maret 2024 19:05 Wib
KAI: Jalur kereta Gunung Megang-Penangiran masih proses normalisasi
Jumat, 8 Maret 2024 11:00 Wib
Audi akui tertantang mainkan peran soal mitos pendaki gunung
Rabu, 28 Februari 2024 17:01 Wib
Kak Seto: perdagangan bayi di Jakbar itu fenomena gunung es
Sabtu, 24 Februari 2024 11:34 Wib
Satu orang utan mati terseret banjir di Gayo Lues
Jumat, 23 Februari 2024 15:05 Wib