Panglima TNI lepasliarkan harimau sumatera

id harimau, Gatot Nurmantyo, Mulli, Tambling, Pesisir Barat, habitat alamnya

Panglima TNI lepasliarkan harimau sumatera

Harimau. (ANTARA/Umarul Faruq)

Tambling, Lampung (Antarasumsel.com) - Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo melepasliarkan harimau sumatera bernama Mulli, di Tambling, Pesisir Barat, Lampung, Sabtu.

Panglima TNI didampingi pengusaha nasional sekaligus pendiri Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC), Tommy Winata untuk melepasliarkan harimau sumatera tersebut yang sebelumnya telah dipersiapkan.

Harimau sumatera bernama Mulli (anak gadis) sempat lama keluar dari kandang kecil yang telah dipersiapkan untuk dilepasliarkan.

Akhirnya setelah menunggu beberapa menit Mulli yang baru berusia sekitar dua tahun lima bulan itu keluar dan menuju ke arah hutan belantara.

Pelepasan harimau itu dilakukan setelah tim kesehatan hewan menyatakan bocah harimau itu sudah sembuh dan bisa mandiri di alam liar.

Koordinator Konservasi TWNC, Ardi Bayu menyebutkan, dua tahun lalu, TNWC menemukan anak harimau dalam kondisi terluka dan kekurangan gizi, lalu di rawat hingga sembuh dan sehat.

Menurutnya, anak harimau yang malang tersebut ditemukan oleh Suwegnyo (40) salah satu pekerja di kawasan konservasi TWNC pada 21 September 2015.

Bayu menjelaskan, Suwegnyo melihat dua ekor harimau dekat pos jaga Muara sekitar pemukiman penduduk di Dusun Pengekahan, Kabupaten Pesisir Barat.

"Sekitar pukul 13.30 WIB, anak harimau menuju semak-semak di depan pos jaga Muara bersama induknya," ujarnya.

Kejadian tersebut, lanjutnya, dilaporkan kepada pos TNWC yang berada tak jauh dari loakasi.

Bayu menceritakan, setelah diamati kondisi anak harimau tak bergerak karena kondisi yang memprihatinkan.

"Terdapat luka besar di perut dan tercium bau busuk, maka tim mengevakuasi anak harimau itu ke pusat rehabilitasi satwa TNWC," jelas Bayu.

Kawasan konservasi seluas 48 ribu hektare itu dikelola oleh manajemen TWNC dibawah Yayasan Artha Graha Peduli, berkolaborasi dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung dan dibawah bimbingan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat dengan mandat menjaga kelestarian flora dan fauna.