Menko PMK: Seni budaya perteguh Kebhinekaan

id Menko PMK, Puan maharani, Pesta Kesenian Bali, ekspresi, kreativitas, Kebhinekaan, keberagaman suku bangsa

Menko PMK: Seni budaya perteguh Kebhinekaan

Menko PMK Puan Maharani. (ANTARA /Nova Wahyud)

Denpasar (Antarasumsel.com) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menegaskan seni budaya merupakan instrumen dalam memperteguh kebhinnekaan masyarakat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Bagi Indonesia, seni dan budaya merupakan salah satu pilar di dalam membangun kepribadian bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika, memperkuat kearifan lokal sebagai falsafah nilai dalam hidup berbangsa dan bernegara," kata Puan saat membuka Pesta Kesenian Bali 2017 di Bali Art Center Denpasar, Bali, Sabtu.

Puan mengatakan Pesta Kesenian Bali merupakan wahana unjuk ekspresi, kreativitas, dan inovasi sekaligus prestasi dari para seniman Bali untuk ditampilkan kepada masyarakat Bali dan masyarakat dunia.

Dia mengemukakan keberagaman seni dan budaya yang ditampilkan dalam Pesta Kesenian Bali dapat memperkuat persatuan Indonesia dalam keberagaman suku bangsa.

Terlebih berbagai kesenian yang ditampilkan dalam Pesta Kesenian Bali 2017 turut menghadirkan kebudayaan daerah lain di Indonesia termasuk dari luar negeri.¿
Puan berharap Pesta Kesenian Bali dapat menjadi jendela komunikasi antarbudaya, sekaligus membangun peradaban dunia yang berbudaya.
"Dengan semangat cinta seni budaya, kita perteguh jiwa Bhinneka Tunggal Ika dalam berbangsa dan bernegara," kata Puan.¿
Puan berharap Pesta Kesenian Bali selain untuk memperteguh seni budaya Bali, juga bisa berdampak bagi perekonomian berbasis budaya masyarakat Bali.
Pesta Kesenian Bali 2017 yang berlangsung sejak 10 Juni hingga 8 Juli ini merupakan yang ke-39 sejak dimulai pada 1979.
Sebanyak 230 kesenian dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali dari 17.000 seniman akan ditampilkan dalam satu bulan penuh.

Daerah lain yang turut berpartisipasi dalam PKB 2017 ialah Nusa Tenggara Timur, DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Kota Blitar, Bangkalan, dan Magelang. Sementara negara yang turut berkontribusi antara lain India, Jepang, Prancis, Timor Leste, dan Tunisia.