Mensos: Bansos nontunai upaya penuhi prinsip ketepatan

id Khofifah Indar Parawansa, keuangan inklusi, bantuan sosial nontunai

Mensos: Bansos nontunai upaya penuhi prinsip ketepatan

Khofifah Indar Parawansa . (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)

Jakarta (Antarasumsel.com) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan bantuan sosial nontunai merupakan upaya pemerintah dalam menyelesaikan berbagai persoalan dengan harapan memenuhi prinsip ketepatan yaitu tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu dan tepat administrasi.

"Ini juga merupakan langkah transformasi yang strategis karena sasaran program keuangan inklusi adalah kelas bawah yang kerap belum melek industri keuangan perbankan," kata Mensos dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu.

Diungkapkan, efektivitas inilah yang mendorong Pemerintah menambah luas jangkauan penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Bila di tahun 2017 hanya sekitar enam juta KPM, maka pada 2018 akan ditambah sehingga menyentuh angka 10 juta penerima.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo menyalurkan Bansos di Kabupaten Ciamis pada Sabtu (10/6). Pada 2017, Kabupaten Ciamis memperoleh kucuran dana bansos senilai Rp175,07 miliar. Bantuan tersebut terdiri dari PKH Non Tunai, beras sejahtera (Rastra), Bansos UEP-KUBE, Bantuan Keserasian Sosial, Bansos Disabilitas, dan Bansos Lanjut Usia.

Melalui PKH, pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp1.890.000 yang dapat diambil dalam empat tahap.

Sementara itu, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mengaku bersyukur dan bergembira atas cairnya dana PKH tersebut. Mengingat tidak lama lagi akan memasuki tahun ajaran baru.

"Uangnya mau saya pakai untuk beli baju sekolah, buku tulis, sama sepatu anak. Alhamdulillah, cairnya tepat saat kebutuhan anak sekolah banyak sekali," ungkap Titin (38) warga Desa Sukajadi, Kecamatan Sadananya.

Titin mengatakan, ini adalah kali pertama ia memiliki rekening bank sekaligus ATM. Menurut dia, meskipun membingungkan namun ia merasa penyaluran bansos ini jauh lebih mudah dan sederhana.

Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dipersilahkan mengelola sendiri bansos yang diberikan. Apakah mau diambil semua atau ada yang ingin disisakan dalam rekening untuk ditabung.

Senada, Fitri (35) warga Kecamatan Sadananya menuturkan meskipun bantuan yang diberikan pemerintah nilainya kecil, namun dianggap sangat membantu. Utamanya dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak.