WAFA ajak belajar Al-Quran manfaatkan otak kanan

id baca alquran, alquran, Syafaatul Quran Indonesia WAFA, mengaji

WAFA ajak belajar Al-Quran manfaatkan otak kanan

(Antarasumsel.com/Feny Selly/Ag/17) ()

Surabaya (Antarasumsel.com) - Lembaga di bawah Yayasan Syafaatul Quran Indonesia WAFA mengajak ribuan umat Islam belajar membaca Al-Quran dengan memanfaatkan otak kanan di Masjid Al-Akbar Surabaya.

"Lembaga ini ingin memasyarakatkan cara belajar Al-Quran memakai metode otak kanan," ujar Direktur WAFA, Mohammad Yamin, di sela kegiatan bertajuk "Jatim Mengaji", Minggu.

Pada kesempatan tersebut diperkenalkan program WAFA yang bergerak di bidang pembelajaran Al-Quran dengan mudah, komprehensif dan menyenangkan.

Sejumlah programnya yakni membaca, menghafal, menerjemahkan, memahami makna Al-Quran dan menafsirkan Al-Quran yang dikenal dengan 5T, yaitu Tilawah, Tahfid, Tarjamah, Tafhim, dan Tafsir.

"Konsep ini muncul dari mimpi  lahirnya ahli Al-Quran yang akan membumikan Al-Quran di Indonesia," kata Ketua Yayasan Syafaatul Quran Indonesia tersebut.

Sementara itu, kegiatan Jatim Mengaji, kata dia, merupakan upaya mendekatkan masyarakat dengan Al-Quran dan memberikan penahaman bagaimana membaca Al-Quran sesuai dengan standar bacaan Rasulullah SAW.

"Peserta juga diajari bacaan asing (gharib) dalam Al-Quran yang jarang diketahui oleh orang awam," katanya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut yaitu juara nasional dan internasional cabang MHQ dan tafsir Al-Quran Mudawi Maarif, pembicara nasional dan juri Hafidz Indonesia Amir Faishal Fath, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Syafaatul Quran Indonesia sekaligus Ketua Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Jatim Mohammad Sholeh Drehem.

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf yang berkesempatan membuka Jatim Mengaji mengapresiasi dan mengaku kagum terhadap metode WAFA karena merupakan inovasi yang tak biasa, namun menghasilkan bukti luar biasa.

"Metode WAFA ini terbukti peminatnya banyak dan berkembang secara terus-menerus. Itu artinya metode menghafal menggunakan otak kanan ini cocok dan menjadi kebutuhan bagi masyarakat," katanya.

Gus Ipul, sapaan akrabnya, juga menyarankan ke depan muncul inovasi-inovasi yang memudahkan santri belajar Al-Quran, mulai membaca hingga menghafalkannya.

"Ke depan, penggunaan metode ini juga bisa ditambahi dengan memanfaatkan teknologi informasi. Dan yang pasti, dengan menjadikan masyarakat Jatim akrabi Al-Quran maka Insya Allah Jatim akan semakin adem," kata salah seorang ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tersebut.