Omzet pedagang bakso di Palembang turun selama Ramadhan

id bakso, pedagang bakso

Omzet pedagang bakso di Palembang turun selama Ramadhan

Omzet pedagang bakso Palembang turun selama Ramadhan (Antarasumsel.com/Aziz/17)

Palembang (Antarasumsel.com) - Omzet pedagang bakso di Kota Palembang menurun selama bulan suci Ramadhan, sehingga berpengaruh terhdap jumlah hewan ternak yang disembelih di rumah potong hewan setempat.

"Hewan yang kami potong di rumah potong hewan (RPH) berkurang karena konsumen terbesar daging sapi merupakan para pedagang bakso," kata kepala RPH Kota Palembang, Suandi Jauhari, Rabu.

Menurutnya, pedagang bakso pasti melihat kondisi pasar dimana pada bulan puasa terutama pagi dan siang hari pembeli akan berkurang, sehingga mereka turut mengurangi pemakaian daging sapi.

Sementara konsumsi untuk hotel, restoran dan katering lebih banyak menggunakan daging beku dibanding daging segar dari RPH.

Ia menjelaskan, pada bulan Ramadhan RPH Kota Palembang yang terletak di Kecamatan Gandus hanya memotong 15 - 20 ekor sapi perhari, sedangkan pada hari-hari biasa secara normal bisa mencapai 70 ekor sapi perhari.

Sementara salah satu pedagang bakso di Kelurahan Sekip, Sutrisno mengatakan omzet usaha bakso miliknya menurun selama bulan Ramadhan dan harus mengurangi penggunaan daging sapi.

"Memang kalau bulan puasa tentu ada pengurangan pembeli, biasanya dari pagi hingga malam ramai tapi kalau puasa paling maghrib sampai malam saja yang ramai beli," ujar Sutrisno.

Usaha bakso miliknya hari-hari biasa menggunakan 30 kilogram daging sapi perhari yang diperoleh dari Pasar Jakabaring, namun pada bulan puasa berkurang menjadi hanya kisaran 15 - 20 kilogram perhari.

Ia menambahkan, omzet usahanya juga ikut berkurang dari Rp3 juta -Rp5 juta perhari menjadi hanya Rp2 juta - Rp3 juta perhari pada bulan Ramadhan, dan diperkirakan omzet kembali meningkat satu minggu setelah lebaran.