Mensos minta keluarga Joni-Isa ditangani komprehensif

id Khofifah Indar Parawansa, keluarga Joni-Isa, aspek kesehatan, pendidikan, kependudukan, Mensos, perhatian khusus

Mensos minta keluarga Joni-Isa ditangani komprehensif

Khofifah Indar Parawansa (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/17)

Jakarta (Antarasumsel.com) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta keluarga Joni-Isa yang tinggal di gang sempit di Tambora Jakarta Barat untuk ditangani secara paripurna atau komprehensif

"Keluarga Pak Joni harus mendapatkan penanganan yang menyeluruh dari aspek kesehatan, pendidikan, kependudukan, serta perlindungan dan jaminan sosial," kata Mensos di Jakarta, Jumat.

Mensos sebelumnya bertemu Joni dan keluarganya di Rumah Aman Kementerian Sosial, Bambu Apus, Jakarta Timur. Mereka akan tinggal sementara di Rumah aman Kemensos selama satu bulan ke depan untuk memudahkan proses penanganan yang komprehensif.

Dalam kunjungan tersebut, Mensos membawakan beragam mainan, boneka, pakaian baru dan kue-kue untuk L dan A anak Joni dan Isa.

Mensos mengungkapkan hasil pengkajian menunjukkan Ibu Isa mengalami gangguan mental, anak yang baru dilahirkan berat badannya turun, dari 3,6 kg menjadi 1,7 kg  karena selain  produksi ASI sang ibu terganggu juga asupan gizinya yang rendah.

Sementara anak pertama (L) dan kedua (S) pernah mengalami gizi buruk, tidak bersekolah, dan tidak punya tempat tinggal.

"Untuk itu Kemensos berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait pemulihan kondisi fisik mereka. Sementara itu Kemensos akan berkoordinasi dengan dinas sosial serta lurah setempat untuk membantu Pak Joni mengurus surat nikah karena mereka belum punya, lalu berurutan mengurus kartu keluarga, kartu tanda penduduk, dan akte kelahiran," kata Khofifah.

Apabila syarat-syarat administratif telah lengkap, lanjutnya, maka proses selanjutnya adalah upaya perlindungan dan jaminan sosial. Yakni Kartu Indonesia Pintar untuk anak-anak, Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) untuk Ibu Isa, dan Kartu Indonesia Sehat untuk layanan kesehatan mereka.

"Untuk tempat tinggal tentu mereka tidak boleh kembali ke gang sempit karena memang bukan tempat tinggal. Kemensos akan memberikan bantuan dari program Rumah Tinggal  Layak Huni. Tinggal menunggu kesiapan lahannya yang saat ini sedang disiapkan oleh lurah," ujar Mensos.

Kisah keluarga Joni-Isa menjadi viral di media sosial setelah sebelumnya beredar berita Isa melahirkan anak bungsunya (S) di sebuah gang sempit di Tambora, Jakarta Barat. Proses persalinan tersebut terbilang darurat karena hanya beralaskan kardus bekas. Keluarga tersebut tinggal di gang karena tidak memiliki rumah. Suami Isa, Joni bekerja sebagai petugas parkir.