Menkeu: Peran AIIB penting bagi infrastriktur berkelanjutan

id Sri Mulyani Indrawati, Bank Investasi Infrastruktur Asia, AIIB, infrastruktur, proyek investasi

Menkeu: Peran AIIB penting bagi infrastriktur berkelanjutan

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri). (ANTARA/Wahyu Putro A)

Jakarta (Antarasumsel.com) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan peran Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) sangat penting dalam pembangunan sarana infrastruktur berkelanjutan dan mewujudkan konektivitas antarkawasan.

"Melalui AIIB, diharapkan adanya suatu komitmen membangun Asia dan Dunia secara umum melalui pembangunan infrastruktur secara berkelanjutan," kata Sri Mulyani dalam diskusi dengan wartawan di Jakarta, Senin (19/6).

Hal tersebut diutarakan Sri Mulyani seusai menghadiri Sidang Tahunan AIIB Kedua yang berlangsung pada 16-17 Juni 2017 di Jeju, Korea Selatan.

Dalam sidang tahunan yang mengangkat tema "Sustainable Infrastructure" ini, Sri Mulyani hadir untuk menjalankan kapasitas sebagai Gubernur Indonesia di AIIB.

Sri Mulyani menjelaskan untuk mewujudkan pembangunan sarana infrastruktur yang berkelanjutan sangat diperlukan kebijakan memadai agar pemanfaatan dana ikut efektif untuk menarik minat swasta.

"Untuk pembangunan ramah lingkungan dan menarik swasta dibutuhkan berbagai macam intervensi, 'policy'nya harus baik. Tahun ini kita mulai mengumpulkan preferensi 'project fund' atau dana persiapan untuk infrastruktur," kata Sri Mulyani.

Ia menyakini melalui kebijakan tersebut pembangunan infrastruktur berkelanjutan akan terwujud dan bisa memberikan manfaat bagi kemajuan sektor energi, lingkungan, sosial, tata kelola maupun sumber daya.

Terkait keterlibatan Indonesia dalam AIIB, Sri Mulyani memastikan sebanyak tiga proyek investasi Indonesia telah mendapatkan pembiayaan dari lembaga multilateral ini.

Dalam sidang tahunan ini, Indonesia menyampaikan berbagai arahan dalam AIIB, antara lain agar lembaga yang dibentuk sejak 2016 ini bisa memenuhi kebutuhan finansial kawasan dalam pembiayaan infrastruktur.

Selain itu, AIIB diharapkan bisa meningkatkan kerja sama dengan lembaga multilateral lainnya dalam proyek infrastruktur, terutama proyek berskala besar.

Terakhir AIIB juga diharapkan mampu membiayai proyek-proyek berdiri sendiri, tanpa bantuan swasta, dan membantu negara berkembang lainnya dalam persiapan proyek melalui pengadaan dana khusus.

Selama 18 bulan beroperasi, AIIB telah mencatatkan realisasi investasi hingga 13 proyek infratruktur di wilayah Asia dan sekitarnya senilai 2,2 miliar dolar AS.

Menurut rencana, Pertemuan Tahunan Ketiga AIIB akan berlangsung di Mumbai, India pada 25-26 Juni 2018.