Pertamina: Konsumsi BBK meningkat hingga 30 persen

id Pertamina, bbm, minyak, premium, konsumsi bbm, pertamax, arus mudik

Pertamina: Konsumsi BBK meningkat hingga 30 persen

Penambahan Stok BBM Selama Ramadan . (Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/dol/17) ()

Semarang (Antara) - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV Jawa Tengah dan DIY menyatakan konsumsi bahan bakar khusus (BBK) atau pertamax series meningkat hingga 30 persen seiring dengan mulainya arus mudik Lebaran.

"Kemarin saya bersama instansi terkait sudah melakukan tinjauan di jalur Brexit, memang sudah mulai ada antrean kendaraan mudik di sejumlah SPBU tetapi masih dalam kondisi normal," kata General Manager PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV Jawa Tengah dan DIY Ibnu Chouldum di Semarang, Selasa.

Ia mengatakan peningkatan konsumsi BBK tersebut mulai terjadi selama masa satgas, yaitu 10-17 Juni 2017 dengan puncak konsumsi sejauh ini terjadi pada tanggal 17 Juni. Meski demikian, pihaknya memprediksi peningkatan konsumsi masih akan terus terjadi dengan puncaknya terjadi pada H-2 dan H-1 Lebaran.

"Prediksi kami peningkatannya bisa mencapai 60 persen dari konsumsi rata-rata harian normal," katanya.

Berdasarkan data, dia mengatakan untuk pertamax naik 10 persen yaitu dari 2.496 kilo liter (kl)/hari menjadi 2.747 kl/hari, selanjutnya untuk pertamax turbo naik sebesar 38 persen, yaitu dari semula 43 kl/hari menjadi 60 kl/hari.

Sedangkan untuk bahan bakar pertalite juga mengalami kenaikan sebesar 14 persen, yaitu dari 5.669 kl/hari menjadi 6.458 kl/hari. Untuk pertamina dex mengalami peningkatan sebesar 4 persen, yaitu dari 51 kl/hari menjadi 53 kl/hari.

"Untuk konsumsi solar sejauh ini juga meningkat. Peningkatannya sebesar 12 persen, yaitu dari 4.995 kl/hari menjadi 5.582 kl/hari," katanya.

Meski demikian, pihaknya memprediksi khusus untuk konsumsi solar akan mengalami penurunan seiring dengan pelarangan operasional sejumlah jenis kendaraan besar selama Lebaran, tepatnya mulai H-4 Lebaran.

Sementara itu, untuk konsumsi BBM jenis premium mengalami penurunan konsumsi hingga 8 persen, yaitu dari konsumsi harian rata-rata sebesar 3.147 kl/hari menjadi 2.884 kl/hari.

Ia mengatakan penurunan konsumsi tersebut seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat menggunakan bahan bakar dengan kualitas yang lebih baik. Selain lebih irit, penggunaan bahan bakar dengan kualitas lebih baik juga memberikan dampak positif bagi keawetan mesin kendaraan.