BPBD Sumatera Selatan operasikan helikopter pemadam kebakaran

id helikopter, pemadam kebakaran, helikopter pembom air, Iriansyah

BPBD Sumatera Selatan operasikan helikopter pemadam kebakaran

Pemadam Helikopter Pemadam Karhutla Kru Helikopter pemadam Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla) asal Ukraina melakukan perawatan di Pangkalan Udara Sri Mulyono Herlambang (SMH) Palembang, Sumatera Selatan, Senin (22/5). Sebanyak tiga helikopter berje

Palembang (Antarasumsel.com) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Selatan mengoperasikan satu unit helikopter pembom air untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Dusun II Desa Parit, Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir, Selasa.

Pelaksana Tugas Kepala BPBD Sumsel Iriansyah di Palembang, Selasa, mengatakan lokasi sulit dijangkau jika melalui akses darat sehingga diputuskan menggunakan helikopter pembom air.

Api diketahui sekitar pukul 18.00 WIB, Senin (19/6) yakni di seberang jembatan jalan antara parit menuju Desa Tanjung Pule dan menuju Desa Tanjung Pule.

"Luas lahan gambut atau semak belukar yang terbakar sekitar 20 hektare yang diketahui milik Yuda beralamat Palembang. Lahan tersebut merupakan lahan kosong," kata dia.

Sekitar pukul 20.00 WIB tim PBK (Penanggulangan Bencana Kebakaran) tiba di lokasi untuk memadamkan dengan menggunakan 2 unit mobil Pemadam.

"Pagi ini baru bisa dipadamkan dengan dibantu 1 unit helikopter," kata dia.

Berdasarkan pantauan hotspot di 18 Juni 2017, tercatat ada 7 titik yakni 1 titik di Muara Enim, 1 titik di Ogan Komering Ilir, 2 titik di Banyuasin, dan 3 titik di PALI. Lalu pada 19 Juni 2017 terdapat titik panas yakni 1 di Ogan Komering Ulu, dan 4 titik di PALI.

Pada 20 Juni 2017 terpantau titik api yakni 1 di OKU Timur dan 1 titik di Prabumulih.

Provinsi Sumsel sempat menarik perhatian dunia internasional pada 2015 karena terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang hebat dengan menghanguskan 736.563 hektare.

Namun pada 2016, Sumsel berhasil menekan karhutla hingga 99,87 persen jika dibandingkan 2015 karena menerapkan manajemen pendeteksian dini dan pengaruh iklim kemarau basah.