"Pendayung Terakhir" siap ikut festival film

id festival film dokumenter, Pendayung Terakhir, Ali Bayanudin Kilbaren, sutradara

Ambon (Antarasumsel.com) - Film dokumenter "Pendayung Terakhir" karya tiga mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon siap diikutsertakan dalam festival film dokumenter di Tanah Air dan mancanegara.

"Film ini siap untuk diikutsertakan dalam festival film pendek maupun dokumenter, kami sedang melihat peluang untuk itu, entah itu di Tanah Air ataupun di luar negeri," kata Ali Bayanudin Kilbaren, sutradara film Pendayung Terakhir di Ambon, Rabu.

Berdurasi sekitar 19 menit, film "Pendayung Terakhir" mengisahkan tentang keseharian Arief Ren'el, seorang pendayung perahu tradisional rute Desa Galala, Kecamatan Baguala - Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon yang terancam kehilangan mata pencaharianya setelah adanya jembatan Merah-Putih membentang dari kawasan Tantui hingga Poka.

Kendati banyak pendayung mulai meninggalkan pekerjaan menyediakan jasa angkutan perahu karena semakin berkurangnya penumpang, Arief yang berusia 56 tahun masih tetap bertahan dengan pekerjaan yang telah digelutinya selama hampir 40 tahun.

"Melalui film ini kami ingin mengangkat cerita tentang nasib masyarakat kecil yang telah bertahun-tahun mencari nafkah dengan mendayung perahu di Galala - Poka. Pemerintah daerah telah berjanji akan mencari solusi lain terkait alternatif pekerjaan bagi mereka tapi hingga kini belum ada kejelasannya," ucap Ali.

Menurut dia awalnya film "Pendayung Terakhir" merupakan tugas kuliah teman-temannya seangkatannya di Fakultas Usuluddin dan Dakwah, Jurusan Jurnalistik IAIN Ambon, yang tak kunjung dikerjakan. Proyek tersebut kemudian dipercayakan kepadanya untuk diproduksi secara independen.

Bersama dua orang teman kuliahnya, Ali berupaya menggarap film itu dengan menggandeng Rifky Husein, sutradara film dokumenter "Provokator Damai" sebagai produser.

Setelah melewati proses produksi selama satu tahun, film dokumenter tersebut akhirnya rampung pada Mei 2017 dan dalam waktu yang tak lama di-"screening" di Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon.

Film itu kembali diputar ulang untuk diulas bersama dengan film pendek "Bermula Dari A" karya BW. Purba Negara di pameran Kode Social 267 yang digelar oleh komunitas pekerja film indie "Beta Film", di IAIN Ambon pada 19 Juni 2017.

"Tak banyak tanggapan saat screening pertama di Unpatti, yang ditanyakan lebih banyak mengenai hal-hal teknis terkait proses syuting dan penggarapanya," katanya.

Ali Bayabudin Kilbaren adalah mahasiswa semester akhir pada Fakultas Usuluddin dan Dakwah, Jurusan Jurnalistik IAIN Ambon, yang juga seorang pekerja film indie di komunitas Obscura Alhazen.