Gubernur: lima negara siap bantu rehabilitasi hutan Sumsel

id gubernur sumsel, alex noerdin, kebakaran hutan, hutan, lahan

Gubernur: lima negara siap bantu rehabilitasi hutan Sumsel

Gubernur Sumsel Alex Noerdin (Foto Antarasumsel.com/13/Feny Selly/Aw)

....Tidak gampang menyakinkan pihak internasional agar mereka mau membantu Sumsel merehabilitasi kerusakan lahan dan hutan di 11 titik itu....
Palembang  (Antarasumsel.com) - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan sedikitnya lima negara atau pihak lembaga swadaya pengelolaan restorasi lingkungan dunia telah siap membantu merabilitasi kerusakan lahan dan hutan di daerah ini akibat kebakaran pada 2015.

"Lima negara di dunia itu menyatakan siap membantu untuk merehabilitasi kerusakan hutan dan lahan Sumsel pada 11 titik atau seluas 736.000 Ha akibat kebakaran hutan dan lahan pada 2015," kata Alex Noerdin di Palembang, Rabu.

Kelima negara atau lima (NGO dunia) itu siap membantu pemulihan lahan dan hutan Sumsel setelah Alex Noerdin berkunjung di 15 negara di dunia sekaligus sebagai pembicara pada sejumlah seminar internasional membahas soal penanganan dan pengelolaan kelestarian lahan dan hutan.

"Tidak gampang menyakinkan pihak internasional agar mereka mau membantu Sumsel merehabilitasi kerusakan lahan dan hutan di 11 titik itu. Tapi itulah tugas dan tanggung jawab saya selaku gubernur. Oleh karena itu para bupati dan wali kota di Sumsel harus mampu mengurusi wilayah masing-masing. Jangan kemana-mana," katanya.

Ia menjelaskan meski sekitar 300.000 Ha dari 736.000 Ha lahan dan hutan yang terbakar itu bisa pulih sendiri dengan tumbuhnya kembali ilalang dan semak belukar, tapi sisanya sekitar lebih kurang seluas 400.000 Ha yang mengalami rusak parah butuh biaya besar sementara anggaran APBN dan APBD Sumsel tidak mencukupi mendanai pemulihan itu sehingga perlu dukungan pihak internasional.

Pada 2015, katanya kebakaran hutan dan lahan di Indonesia terjadi di tiga wilayah Sumatera dan empat wilayah di Kalimatan.  

Ketika lahan dan hutan Sumsel mengalami kebakaran lahan dan hutan dampak musim kemarau panjang pada 2015 sehingga menimbulkan asap cukup tebal hingga ke negara tetangga menjadi perhatian cukup serius bagi pemerintah daerah dan pusat.

Sejak itu dia (Pemprov Sumsel) mencanangkan dan menjamin tidak akan ada lagi atau "jero" kebakaran hutan dan lahan di Sumsel hingga tahun 2017. Satgas kebakaran lahan dan hutan di Sumsel kini menjadi yang terbaik di Indonesia terdepan di Indonesia karena mampu mengantisipasi dan mengatasi bencana tersebut.

"Padahal musim kemarau pada 2017 lebih panjang, lebih  bahaya, dan lebih panas dibanding tahun 2015, namun itu bisa diatasi semua oleh satgas kita," ujarnya.