Palembang (Antarasumsel.com) - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan restorasi lahan gambut harus didukung bersama bukan hanya oleh pemerintah daerah saja.
"Restorasi lahan gambut membutuhkan dana cukup besar, sehingga memerlukan bantuan berbagai pihak termasuk negara donor," kata Alex Noerdin, dalam keterangan diterima di Palembang, Kamis.
Gubernur Sumsel telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Badan Restorasi Gambut, di Jakarta, Rabu (5/7).
Gubernur mengatakan, merestorasi ribuan hektare lahan gambut memerlukan waktu bertahun-tahun dan tidak akan mampu dilaksanakan hanya dengan kemampuan pemerintah sendiri.
Untuk itu, katanya lagi, perlu dukungan berbagai pihak, salah satu langkah yang sudah dilakukan Pemprov Sumsel seperti pada pertemuan menteri lingkungan hidup dunia atau Bonn Challenge lalu.
Menurut Alex, Pemprov Sumsel secara aktif terlibat dan tidak terpisahkan dari inisiatif global untuk memfasilitasi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan terhadap pertumbuhan ekonomi hijau.
Bahkan Sumsel memprakarsai Kemitraan Pemerintah-Masyarakat-Swasta (P4) untuk pengembangan pertumbuhan hijau dan pengelolaan lanskap berkelanjutan, kata dia.
Ia mengatakan, memang keberlanjutan lanskap Sumsel membutuhkan komitmen jangka panjang.
Karena itu, pendekatan lanskap untuk keberlanjutan merupakan suatu keharusan bagi Sumsel dalam mencapai visi pertumbuhan hijau.
Pemprov Sumsel mengusulkan mendirikan lembaga pendanaan berkelanjutan untuk digunakan untuk mendukung rencana pembangunan strategis terkait dengan mata pencaharian dan kesejahteraan rakyat.
Nota kesepahaman antara Sumsel dan Badan Restorasi Gambut (BRG) bertujuan untuk mengembangkan perencanaan dan pelaksanaan restorasi gambut di Provinsi Sumsel.
Menurut Alex, dalam penyusunan rencana restorasi gambut, BRG melakukan pendekatan perencanaan menyeluruh dalam setiap kesatuan hidrologi gambut yang terbagi dalam satuan lahan restorasi gambut.
Hal itu dilakukan agar prinsip keadilan terhadap pengaturan pembagian air prinsip berbagi tanggung jawab dan berbasis ilmu pengetahuan dapat terlaksana.
Kepala BRG Nazir Foead mengatakan, perjanjian kerja sama ini untuk memastikan restorasi gambut di Sumsel terlaksana dengan baik.
Berita Terkait
14 titik panas di Sumatera Selatan, lokasi di lahan non gambut
Kamis, 21 Maret 2024 13:00 Wib
Kebakaran berperan kurangi luasan lahan gambut Sumsel
Jumat, 15 Maret 2024 20:50 Wib
Cegah karhutla, Pemerintah intensifkan pembasahan gambut
Kamis, 14 Maret 2024 15:37 Wib
Menuai manisnya madu kelulut di jantung Borneo
Senin, 29 Januari 2024 11:51 Wib
Mukomuko diliputi kabut asap akibat kebakaran lahan gambut
Sabtu, 25 November 2023 9:58 Wib
Pemprov Sumsel gandeng ICRAF Indonesia guna restorasi lahan gambut
Rabu, 11 Oktober 2023 20:59 Wib
Pemprov Sumsel gandeng ICRAF Indonesia guna restorasi lahan gambut
Minggu, 8 Oktober 2023 21:29 Wib
Pertamina beri 50 alat dukung penanganan karhutla di Sumsel
Minggu, 1 Oktober 2023 19:14 Wib