Festival tari Yosakoi ke-15

id tari Yosakoi, Taman Surya, Kochi, Tari Remo, Tari Yosakoi, kesenian jawa timur

Festival tari Yosakoi ke-15

Festival Tari Yosakoi ke-15 digelar di halaman Taman Surya Kota Surabaya, Minggu, untuk memperingati 20 tahun kerja sama kota kembar (sister-city) Kota Surabaya dengan Kota Kochi, Jepang. (Ist)

Surabaya (Antarasumsel.com) - Festival Tari Yosakoi ke-15 digelar di halaman Taman Surya Kota Surabaya, Minggu, untuk memperingati 20 tahun kerja sama kota kembar (sister-city) Kota Surabaya dengan Kota Kochi, Jepang.

"Kami senang bisa menyambut keluarga besar dari Kochi di Surabaya. Kami berharap Surabaya bisa menjadi rumah kedua," kata ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini usai menyaksikan kolaborasi penampilan Tari Remo dan Tari Yosakoi pada saat pembuka Festival Tari Yosakoi.

Acara tersebut dihadiri Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan jajaran dinas terkait, Ketua DPRD Surabaya Armuji dan jajaran pimpinan DPRD Surabaya. Sementara dari Kochi, hadir Wali Kota Kochi Seiya Okazaki, Ketua Komisi sister city Surabaya-Kochi, Shoichi Nishiyama dan juga Konsul Jenderal Jepang di Surabaya Masaki Tani.   

"Ini merupakan festival yang spesial dan perlu saya sampaikan bahwa di beberapa sekolah di Surabaya telah memiliki kelompok Tari Yosakoi," katanya.
    
Sebelum membuka Festival Tari Yosakoi, Tri Rismaharini dan Wali Kota Kochi Seiya Okazaki serta jajaran DPRD Surabaya dan dewan legislatif Kota Kochi, bertemu di ruang kerja wali kota di Balai Kota Surabaya. Mereka berbincang banyak hal, utamanya perihal kerja sama kedua kota yang terjalin sejak 1997.  
Rismaharini menyampaikan selama ini kerja sama Surabaya-Kochi berwujud pada pertukaran pelajar, pertukaran budaya dan pertukaran ekonomi. Untuk itu, lanjut dia, nanatinya akan ada peningkatan untuk menambah kualitas kerja sama kedua kota, di antaranya pertukaran tenaga perawat.

"Jadi kita bisa mengirim perawat ke sana dan ternyata mereka membutuhkan perawat untuk bekerja di sana. Memang mereka bilang ada standar-standarnya. Tapi kami akan ikuti," ujarnya.

Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini juga menyampaikan perihal cruise (kapal pesiar) yang selama ini datang ke Kochi agar juga dipromosikan untuk datang ke Surabaya. Wali kota juga mengundang jajaran pemimpin Kota Kochi untuk hadir ketika Surabaya jadi tuan rumah Start Up Nation Summit pada 2018 mendatang.

Poin penting yang juga dibicarakan dalam pertemuan di ruang kerja wali kota adalah pembicaraan tentang mobil pemadam kebakaran (Damkar) yang di Jepang hanya bisa digunakan selama lima tahun.

Wali kota berharap bisa memanfaatkan mobil Damkar yang sudah tidak terpakai di Jepang tersebut.

"Di sana pemakaian mobil Damkar cuma lima tahun. Bila sudah lima tahun, sebagus apapun dan meskipun jarang dipakai, tapi harus diganti. Saya sampaikan minta itu dan Konjen Jepang siap menindaklanjuti. Kami butuh banyak (Damkar) agar posko untuk pemadam kebakaran juga banyak sehingga waktu respons waktunya bisa lebih cepat," ujarnya.

Wali Kota Kochi Seiya Okazaki menyampaikan akan mendalami hasil pembicaraan dengan Wali Kota Tri Rismaharini. Menurutnya, selama ini kerja sama Surabaya-Kochi berfokus pada tiga hal yakni pertukaran pelajar, pertukaran budara, dan pertukaran secara ekonomi.

"Kami tadi mengadakan kunjungan kehormatan ke Ibu Risma. Kami berdiskusi perihal pertukaran tenaga di bidang keperawatan, membantu untuk pemadam kebakaran dan Surabaya jadi tuan rumah pertemuan UKM. Kami akan mendalami diskusi tersebut," ujar Seiya Okazaki.