BI: Dana asing masuk Rp117 triliun

id Agus Martowardojo, Bank Indonesia, dana asing, investor, Federal Reserve, Bank Sentral AS,

BI: Dana asing masuk Rp117 triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Gubernur BI Agus Martowardojo dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/17)

Jakarta (Antarasumsel.com) - Bank Indonesia mencatat modal asing terus bergerak masuk ke pasar finansial dalam negeri dan jumlahnya mencapai Rp117 triliun hingga 6 Juli 2017, namun terdapat tekanan dana keluar pada awal bulan ini karena normalisasi kebijakan Federal Reserve, Bank Sentral AS.

Gubernur BI Agus Martowardojo di Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Senin, mengatakan modal asing keluar pada awal Juli tercatat Rp11 triliun yang berasal dari dilepasnya kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp9 triliun dan dana dari pasar modal sebesar Rp2 triliun.

"Namun, secara umum net inflow (dana masuk bersih) kita sudah sebesar Rp117 triliun, bandingkan dengan 2016 yangs epanjang tahun sebesar Rp126 triliun," ujar dia.

Untuk dana keluar, Agus mengatakan, karena investor global semakin meyakini suku bunga acuan The Fed akan naik satu kali lagi di sisa tahun, dan melengkapi dua kali kenaikan yang sudah terjadi. Selain itu, pasar juga terus bersiap dengan rencana penurunan neraca The Fed, yang akan menambah tekanan ke pasar uang global.

"Di samping itu, indeks PMI (Indeks Manufaktur) AS juga membaik. Jadi dana asing keluar bukan karena sikap pemerintah yang menaikkan defisit anggaran," ujar Mantan Menteri Keuangan tersebut.

Meskipun dana asing masuk masih deras, Agus mengakui, memang terdapat tekanan terhadap stabilitas kurs rupiah di awal Juli 2017 ini.

Menurut Agus, tekanan kurs tersebut karena indeks investasi di AS meningkat dan akhirnya membuat mata uang Paman Sam semakin perkasa, sehingga menekan beberapa mata uang lainnya.

"Mata uang negara-negara lain juga semuanya melemah. Bukan cuma Indonesia yang melemah," ujarnya.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (JISDOR) menunjukkan kurs rupiah melemah sejak 3 Juli 2017 atau pembukaan pasar pasca-libur Lebaran. Saat 3 Juli 2017, krus rupiah ditutup Rp13,325 per dolar AS. Adapun pada 10 Juli 2017 hari ini, kurs rupiah melemah hingga menembus Rp13.408 per dolar AS.