Bupati: Hanya sebagian pejabat Mukomuko mundur

id Choirul Huda, Bupati Mukomuko, tidak mampu dalam menjalankan tugas, pejabat eselon III, pejabat mengundurkan diri

Bupati: Hanya sebagian pejabat Mukomuko mundur

Saat Pelantikan Pejabat di Kabupaten Mukomuko. (Antara/Ferri Arianto)

Mukomuko (Antarasumsel.com) - Bupati Mukomuko Choirul Huda menyatakan hanya sebagian dari puluhan pejabat eselon III di lingkungan pemerintah daerah setempat yang mengundurkan diri.

"Tidak banyak pejabat yang menggundurkan diri, hanya sebagian kecil, terutama mereka yang tidak mampu dalam menjalankan tugas yang diberikan," katanya, di Mukomuko, Bengkulu, Senin.

Sebanyak lima orang pejabat eselon III di lingkungan pemerintah setempat yang menggundurkan diri tersebut, yakni Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Suwarto, Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Warsito.

Kemudian, Kabid Farmasi dan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan setempat Khairul Saleh, dua orang Kabag Umum sekretariat pemerintah daerah setempat, yakni Heri Prasetyono dan Sardi.    

Ia mengatakan, ada keinginan perubahan dalam organisasi perangkat daerah setempat, tetapi pejabat tersebut tidak bisa. Yang jelas ketidakmampuan pejabat itu menjalankan tugas yang diberikan, sehingga mundur.

Pihaknya melantik aparatur sipil negara (ASN) pada jabatan tertentu sebagai bentuk uji coba. Sejauhmana kemampuan ASN tersebut.

Karena, menurutnya, dalam birokrasi itu ada tingkatan atau jenjang seseorang ASN baru bisa memegang jabatan tertentu.

Namun, katanya, mereka tidak profesional dan tidak bisa beradaptasi dalam lingkungan kerjanya yang baru.

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Mukomuko Ali Saftaini sebelumnya mempertanyakan alasan sejumlah pejabat tersebut mengundurkan diri karena biasanya ASN yang meminta jabatan kepada atasannya.

Ia menilai, tidak ada rasa kebanggaan lagi dalam diri ASN memegang suatu jabatan. Ada sesuatu yang membuatnya berpikir lebih berat atau terlalu berisiko menerima amanah tersebut.

Dikatakan, dalam waktu dekat lembaga ini menggelar dengar pendapat dengan seluruh organisasi perangkat daerah menyangkut serapan anggaran, termasuk penyebab banyaknya pejabat mundur.

Menurutnya, sekarang ini opini yang terbangun pasti ada apa-apanya. Karena orang diberi amanah tidak mau.