Mensos: Jangan pernah anggap enteng perundangan

id Khofifah Indar Parawansa, orang tua, mendidik anak, memberikan perhatian lebih, generasi muda, aliran seesat, idelogi baru, teroris

Mensos: Jangan pernah anggap enteng perundangan

Khofifah Indar Parawansa . (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)

Jakarta (Antarasumsel.com) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengingatkan agar jangan pernah menganggap enteng "bullying" (perundungan) karena dapat berakibat fatal, di mana korbannya bisa sampai bunuh diri.

"Korban 'bully' bisa mengalami stres dan bahkan karena tidak tahan akhirnya sampai bunuh diri, jadi jangan anggap enteng 'bully'," kata Khofifah di Jakarta, Minggu.

Khofifah menyatakan bahwa perudungan sangat rawan merusak mental bahkan berdasarkan data dari tim konselor Kementerian Sosial ada sekitar 40 persen anak-anak, terutama usia SD dan SMP yang dibully akhirnya mengalami frustrasi yang cukup dalam.

Karena itu, ia mengharapkan para guru untuk dapat turun tangan jika terjadi aksi perundungan terhadap murid di sekolahnya.

"Saya pernah melakukan evaluasi ini di panti Kemsos di Pati, sering kali itu tidak menjadi bagian yang diperhatikan.

Jadi jangan pernah anggap enteng bullying karena ada yang akhirnya tidak tahan sampai bunuh diri," ujarnya.

Perudungan juga menurut Khofifah tidak hanya dalam bentuk kekerasan fisik maupun verbal, tapi juga bisa dalam bentuk apapun, misalnya, bully lewat pesan singkat.

Khofifah juga menyayangkan masih terjadinya perudungan bahkan juga menimpa mahasiswa seperti dalam video yang viral di media sosial.

Seorang mahasiswa Universitas Gunadarma yang disebut-sebut menderita disabilitas yaitu autis menjadi korban perudungan teman-temannya.