Baturaja (Antarasumsel.com) - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ulu Achmad Tarmizi menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi pengelolaan SMA/SMK oleh Pemprov Sumatera Selatan karena belum sempurnanya teknis pelaksanaan.
"Kami tidak mempermasalahkan kalau diputuskan pengelolaan SMA/SMK ke pemerintah provinsi maupun kabupaten dan kota, kami juga siap menerimanya, kata Tarmizi di Baturaja, Jumat.
Ia mengemukakan hal itu terkait keluhan pengawas, kepala sekolah, guru-guru di kabupaten OKU yang bertugas di SMA/SMK.
Pada prinsipnya, kata dia, teknis pelaksanaan perpindahan pengelolaan SMA/SMK dari kabupaten/kota ke propinsi, sampai saat ini belum sempurna.
"Nampaknya perpindahan pengelolaan belum siap karena masih banyak kendala yang dialami SMA/SMK," ujar dia.
Belum sempurnanya teknis pelaksanaan perpindahan itu seperti masalah sertifikasi.
Sertifikasi guru-guru SMA/SMK di OKU, sampai saat ini belum tuntas. Apalagi untuk mengurus sertifikasinya ke propinsi lokasinya cukup jauh.
"Kasihan dengan sekolah-sekolah seperti di Kecamatan Ulu Ogan dan Kecamatan Peninjauan ketika ada permasalahan internal, penyelesaiannya harus ke Dinas Pendidikan Sumsel di Kota Palembang," katanya.
Ia menyarankan, ketika pengelolaan SMA/SMK menjadi kewenangan propinsi, di kabupaten/kota ada unit pelaksana tehnis dinas (UPTD)-nya atau seperti dulu ada perwakilan dinas pendidikan propinsi.
Padahal sebelumnya ketika SMA/SMK dikelola kabupaten OKU, pihak sekolah tidak mengalami kendala.
Namun, saat SMA/SMK dikelola propinsi, dirinya banyak sekali mendengar keluhan pengawas, kepala sekolah dan para guru yang harus menyelesaikan urusannya ke propinsi.
"Sebagai Kepala Dinas Pendidikan OKU, saya tidak dapat berbuat banyak, bahkan tidak memiliki kewenangan untuk meninjau SMA/SMK di daerahnya," katanya.
Ia prihatin para pengawas, kepala sekolah dan guru-guru SMA/SMK di OKU yang harus menyelesaikan urusannya ke propinsi.
"Yang lebih memprihatinkan lagi, para kepala sekolah dan guru-guru menjadi tidak fokus kepada perkembangan sekolah. Padahal, anak didiknya merupakan warga OKU sebagai penerus bangsa," katanya.***4***
(T.M033/B/I016/I016) 21-07-2017 20:41:42
Berita Terkait
Kemenkes: Lulusan kedokteran jadi "influencer" itu pilihan
Kamis, 2 Maret 2023 15:44 Wib
Update - Kemenkes: 138 kasus Omicron dan dua di antaranya transmisi lokal
Senin, 3 Januari 2022 1:10 Wib
Kemkes: Omicron bisa menular kepada orang yang sudah divaksin
Jumat, 24 Desember 2021 16:58 Wib
Dua pelaku perjalanan asal London terjangkit Omicron
Rabu, 22 Desember 2021 9:14 Wib
Vaksinasi jadi upaya pengendalian influenza terutama pada masa pandemi
Jumat, 19 November 2021 13:58 Wib
684.900 dosis vaksin tahap 73 dari AstraZeneca tiba di Indonesia
Rabu, 22 September 2021 14:22 Wib
Kemenkes pastikan tak ada kebocoran data di PeduliLindungi
Minggu, 5 September 2021 15:34 Wib
Apa yang harus dilakukan jika terlambat vaksin kedua?
Jumat, 13 Agustus 2021 11:49 Wib