Penyalahgunaan narkoba di Musi Banyuasin meningkat

Sekayu (ANTARA Sumsel) - Kasus penyalahgunaan narkotika, psikotropika, zat adiktif, dan obat-obatan berbahaya di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, pada 2017 ini mengalami peningkatan.

Berdasarkan data dari Kejaksaan Negeri setempat, pelanggaran narkoba di kabupaten ini mengalami peningkatan, pada 2016 tercatat 143 perkara dan pada tahun ini per Juni 2017 telah mencapai 170 perkara, kata Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex, di Sekayu, Rabu.

Menurut dia, peningkatan kasus penyalahgunaan narkoba di wilayah kabupaten ini sangat memprihatinkan dan kondisi tersebut tidak boleh dibiarkan terus berkembang lebih besar.

"Kondisi ini sangat miris, artinya ada peningkatan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun. Bisa dikatakan sudah masuk lampu kuning untuk peredaran dan penggunaan narkoba di Bumi Serasan Sekate ini," ujarnya.

Dia menjelaskan, maraknya penggunaan narkoba terjadi juga di beberapa daerah lain, untuk mengatasi permasalahan besar itu memerlukan partisipasi semua pihak dan lapisan masyarakat.

Salah satu langkah yang dilakukan untuk meminimalkan kasus penyalahgunaan narkoba, pihaknya bersama aparat penegak hukum berupaya menyisir kawasan pedesaan yang selama ini dijadikan tempat peredaran gelap barang terlarang itu.

"Beberapa waktu lalu ada Kepala Desa di kabupaten ini yang tertangkap karena menggunakan narkoba, yang bersangkutan telah ditindak tegas bahkan diberhentikan dari jabatanya," ujarnya.

Sementara itu Kepala Kejaksaan Negeri Musi Banyuasin Maskur menambahkan, pihaknya akan terus bekerja sama dengan aparat penegak hukum dan Pemkab setempat untuk menekan angka penggunaan dan peredaran narkoba.

Dengan terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak khususnya Pemkab Musi Banyuasin, diharapkan pada tahun-tahun mendatang peredaran dan penyalahgunaan narkoba menurun.

"Narkoba musuh bersama, dan saya sangat yakin dengan adanya peran pemerintah daerah dapat meminimalkan peredaran dan pemakaian narkoba," ujar kajari.