New York (Antara/Xinhua) - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena data ekonomi yang keluar dari negara tersebut secara umum positif.
Pesanan baru untuk barang-barang tahan lama manufaktur pada Juni meningkat 6,5 persen menjadi 245,6 miliar dolar AS, Departemen Perdagangan AS mengumumkan pada Kamis (27/7). Data terbaru lebih tinggi dari ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan 3,5 persen.
Pada sesi sebelumnya, Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah seperti yang diperkirakan secara luas, setelah mengakhiri pertemuan kebijakan moneter dua hari. Tetapi bank sentral memberikan sinyal bahwa pihaknya akan mulai mengurangi neracanya "relatif segera."
Para analis pasar mengatakan The Fed akan memulai pengurangan neraca paling cepat pada September.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,25 persen menjadi 93,908 pada akhir perdagangan Kamis (27/7).
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1679 dolar AS dari 1,1700 dolar AS, dan pound Inggris turun menjadi 1,3077 dolar AS dari 1,3094 dolar AS. Dolar Australia turun menjadi 0,7971 dolar AS dari 0,7972 dolar AS.
Dolar AS dibeli 111,12 yen Jepang, lebih rendah dari 111,44 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS meningkat menjadi 0,9635 franc Swiss dari 0,9530 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,2546 dolar Kanada dari 1,2483 dolar Kanada.
Berita Terkait
Pasar Induk Batukuning OKU Sumsel difungsikan
Selasa, 23 April 2024 18:57 Wib
Jumlah penumpang mudik dengan KA di Divre III Palembang meningkat 18 persen
Selasa, 23 April 2024 10:34 Wib
Muba hadirkan 40 tenda kuliner di arena MTQ Sumsel 2024 di Sekayu
Selasa, 23 April 2024 9:42 Wib
Pemkab Banyuasin gelar pelayanan kolaboratif pada HUT ke-22
Selasa, 23 April 2024 9:30 Wib
Pertamina Patra Niaga Sumbagsel pungkas Satgas Lebaran 2024
Senin, 22 April 2024 19:18 Wib
KAI Tanjungkarang imbau warga hati-hati melintas di perlintasan KA
Senin, 22 April 2024 16:33 Wib