Rupiah Jumat pagi menguat ke RP13.290

id rupiah, nilai tukar, mata uang, regional, asean, asia, bank sentral indonesia, The Fed

Rupiah Jumat pagi menguat ke RP13.290

Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)

Jakarta (Antarasumsel.com) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat pagi, bergerak menguat 28 poin menjadi Rp13.290 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.318 per dolar Amerika Serikat (AS).

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Jumat, mengatakan dolar AS melemah terhadap kurs di kawasan Asia, termasuk rupiah menyusul The Fed yang terlihat pesimistis dengan menahan suku bunga acuannya.

"Pesimistis tercermin dari hasil Komite Pasar Terbuka the Fed (FOMC) yang menahan suku bunga acuannya di kisaran 1-1,25 persen," katanya.

Ia menambahkan bahwa inflasi di dalam negeri periode Juli 2017 yang diperkirakan di bawah empat persen secara tahunan (year on year) seiring dengan meredanya efek permintaan tinggi di sepanjang bulan sebelumnya turut menjadi faktor penguatan rupiah terhadap dolar AS.

"Ruang penguatan rupiah terhadap dolar AS masih tersedia," katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, harga minyak mentah dunia yang cenderung bergerak naik turut menjaga mata uang berbasis komoditas seperti rupiah. Terpantau harga minyak jenis WTI Crude berada di level 49,00 dolar AS per barel dan Brent Crude di posisi 51,43 dolar AS per barel.

Sementara itu, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa fokus utama investor selanjutnya akan tertuju pada data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat yang sedianya akan dirilis pada akhir pekan ini.

"Data PDB Amerika Serikat yang meningkat dapat membuka peluang 'rebound' pada nilai tukar dolar AS terhadap mayoritas mata uang dunia," katanya.