Indramayu, Jawa Barat (ANTARA Sumsel) - Sebanyak 11 sekolah dasar memiliki
ekstra kulikuler wajib soal mangrove atau hutan bakau agar murid
memiliki pengetahuan jenis tanaman itu yang bermanfaat mencegah abrasi
serta menciptakan ekosistem hingga bernilai ekonomis.
"Tahun
lalu ada tiga sekolah dasar yang memiliki ekstra kulikuler wajib soal
mangrove dan tahun ini akan ditingkatkan menjadi 11 sekolah dasar," kata
Head of Communication and Relation Refinery Unit IV Balongan PT
Pertamina Rustam Aji kepada pers di Jakarta, Jumat.
Pemberian
pengetahun soal mangrove di sekolah dasar tersebut merupakan salah satu
tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) PT Pertamina kepada masyarakat
yang tinggal di sekitar kilang minyak tersebut.
Dikatakan,
minat siswa sekolah dasar untuk mempelajari mangrove ternyata sangat
besar, sehingga tahun ini jumlah sekolah dasar yang mengajarkan ekstra
kulikuler jenis tanaman itu ditambah.
Dalam
ekstra kulikuler tersebut, siswa diajak untuk lebih peduli kepada
lingkungan, serta mampu mengetahui penanaman, pemeliharaan serta manfaat
mangrove.
"Selama ini siswa hanya tahu kalau
mangrove hanya untuk penghijauan saja, tapi dibalik itu ada manfaat
lebih besar lagi seperti menciptakan ekosistem lebih luas karena akan
ada hewan lain seperti burung, ikan, dan udang," katanya.
Untuk
mengajarkan murid pengetahuan soal mangrove, PT Pertamina bekerja sama
dengan sejumlah universitas, akademisi, dinas pendidikan telah
memberikan bekal ilmu kepada 20 guru untuk bisa membagi ilmu soal
mangrove.
Sekolah dasar yang sudah dan akan
disasar untuk mengajarkan ekstra kulikuler wajib mangrove berada di
Kecamatan Balongan dan Indramayu.
PT Pertamina
(Persero) melalui Unit Pengolahan Refinery Unit VI Balongan melakukan
konservasi dan rehabilitasi mangrove Karangsong, Indramayu, Jawa Barat,
dimulai 2008 yang pada saat itu ditemukan adanya kerusakan pesisir
akibat abrasi dan dirusak untuk dialihfungsikan.
Lebih
dari 15 ribu pohon mangrove telah ditanam sejak 2010 dan hingga kini
telah memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat, seperti mampu
memberikan manfaat ekonomi.
Manfaat ekonomi
yang bisa didapat dari hutan mangrove itu antara lain menciptakan sektor
pariwisata hingga pohon dan buahnya bisa diolah menjadi makanan dan
minuman bernilai tinggi.
Refinery VI Balongan
sudah mendirikan pusat pembelajaran keanekaragaman hayati dan budidaya
mangrove di kawasan pantai Indramayu yang diberi nama Arboretum
Mangrove.
Program yang digagas sejak 2016 dan
memiliki luas lahan dua hektare menjadi pusat pembibitan 29 flora pantai
seperti Rhizopora, Bruguira, dan Avicennia.