DPRD tinjau lokasi jatuhnya alat berat

id alat berat, Light Rail Transit, tertimpa. Jakabaring, RA Anita Noeringhati

DPRD tinjau lokasi jatuhnya alat berat

Crane menimpa Rumah warga. (Antarasumsel.com/Nova/Ang/17)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Komisi IV DPRD Sumatera Selatan meninjau lokasi jatuhnya alat berat pengerjaan pembangunan "Light Rail Transit" di kawasan Jakabaring Palembang.

"Robohnya crane LRT terjadi akibat "human eror" karena kekuatan pondasi LRT cukup kuat, namun teKnik mengangkatnya ada `human eror`," kata Ketua Komisi IV DPRD Sumatera Selatan RA Anita Noeringhati di Palembang, Selasa.

Menurut dia, sebelum mengangkat nyaseharus mempertimbangkan situasi lapangan karena titik ini lain dengan titik lainnya. Titik ini walaupun sudah diantisipasi dengan plat baja tetapi tetap harus diantisipasi masalah kekuatan dan kemampuan crane.

Ia mengatakan, crane yang dipakai memang tidak sama dengan crane yang dipakai sebelumnya yang mengangkat plat baja tersebut. Tetapi secara perhitungan dua crane ini cukup mampu mengangkat grider.

Akan tetapi, kata dia, karena tatakan jalannya bermasalah sehingga terjadilah kejadian seperti ini.

"Jangan sampai "human error" ini menjadikan kepercayaan masyarakat terutama untuk memakai LRT menjadi ada rasa ketakutan," ujarnya.

Kejadian ini murni "human eror" karena tidak ada pengecekan kekuatan tanah . Mereka hanya menggunakan asumsi karena di sana kuat dan di sinipun beda dan ternyata beda.

"Kita berharap 2017 kita sudah bisa uji coba LRT dan 2018 awal kita sudah bisa menyaksikan LRT," ujarnya.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumsel Yulius Maulana menyatakan, pihaknya meminta PT Waskita Karya untuk mengecek dulu karena kondisi tanah di seberang sana dan seberang sini berbeda.

Jadi, kata dia, ke depan harus hati-hati, daya dukung tanah supaya dicek dulu, karena di sana sudah agak lama sehingga tanahnya keras. "Berbeda dengan di sini tanah timbunan," katanya. ***3***



(T.KR-SUS/B/S023/S023) 01-08-2017 19:18:40