Rupiah Kamis pagi menguat ke Rp13.313

id rupiah, nilai tukar, harga minyak, dolar AS, mata uang regional, asia

Rupiah Kamis pagi menguat ke Rp13.313

Tumpukan Uang Rupiah. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/Ang)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis pagi, bergerak menguat sebesar 11 poin menjadi Rp13.313 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.324 per dolar Amerika Serikat (AS).

"Nilai tukar rupiah masih bergerak stabil tetap dengan kecenderungan penguatan. Inflasi domestik yang turun memberikan sentimen positif walaupun terbatasi kekhawatiran bahwa inflasi yang turun lebih akibat penurunan daya beli masyarakat," kata Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Kamis.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Juli 2017 sebesar 0,22 persen. Dengan demikian tingkat inflasi tahun kalender Januari-Juli 2017 tercatat mencapai 2,6 persen dan inflasi dari tahun ke tahun (yoy) sebesar 3,88 persen.

Rangga Cipta menambahkan bahwa saat ini pelaku pasar sedang fokus pada data pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal kedua 2017. Diharapkan mencatatkan pertumbuhan sehingga dapat menopang rupiah ke depannya.

Kendati demikian, menurut dia, penguatan rupiah berpeluang terganggu di tengah dolar AS yang mulai menguat di pasar global seiring dengan koreksi harga minyak mentah dunia.

"Harga minyak mentah yang sempat masuk dalam tren kenaikan pada pekan lalu, mulai terkoreksi. Kali ini data persediaan minyak mentah AS yang naik melebihi ekspektasi, menjadi penyebabnya," katanya.

Terpantau harga minyak jenis WTI Crude melemah 0,30 persen menjadi 49,44 dolar AS per barel, dan Brent Crude turun 0,34 persen menjadi 52,18 dolar AS per barel.

Namun, menurut dia, penguatan dolar AS di pasar global cenderung jangka pendek, karena bukan didukung dari adanya optimisme terhadap laju perekonomian Amerika Serikat.