New York (Antara/Xinhua) - Kurs dolar AS diperdagangkan lebih kuat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena para investor mempertimbangkan sejumlah data ekonomi.
Para investor mencoba mencari petunjuk kapan Federal Reserve AS akan memulai pengurangan neracanya dan apakah The Fed akan menaikkan suku bunga lagi pada tahun ini.
Pekerjaan sektor swasta AS juga meningkat 178.000 pekerjaan dari Juni ke Juli, jauh di bawah konsensus pasar 185.000 pekerjaan, kata Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP pada Rabu (2/8).
Laporan ADP sering dilihat sebagai pratinjau untuk data penggajian (payroll) non pertanian AS yang diawasi ketat, yang akan keluar pada Jumat (4/8).
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,32 persen menjadi 92,746 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1868 dolar AS dari 1,1810 dolar AS, dan poundsterling Inggris naik menjadi 1,3239 dolar AS dari 1,3218 dolar AS. Dolar Australia turun menjadi 0,7976 dolar AS dari 0,7977 dolar AS.
Dolar AS dibeli 110,56 yen Jepang, lebih tinggi dari 110,23 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9695 franc Swiss dari 0,9652 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,2559 dolar Kanada dari 1.2526 dolar Kanada
Berita Terkait
Harga emas Antam stabil di angka Rp1,319 juta per gram
Jumat, 26 April 2024 11:06 Wib
BTN pertimbangkan penyesuaian bunga KPR pasca BI-Rate naik
Jumat, 26 April 2024 10:34 Wib
OJK dorong masyarakat berasuransi
Jumat, 26 April 2024 10:28 Wib
Rupiah melemah seiring rilis data PDB AS lebih rendah
Jumat, 26 April 2024 10:21 Wib
Menkeu: APBN surplus Rp8,1 triliun per Maret
Jumat, 26 April 2024 10:14 Wib
Kilang Pertamina Plaju menyalurkan 148.000 KL BBM momentum Lebaran
Jumat, 26 April 2024 8:05 Wib