Gol-gol hingga tragedi kematian pada liga tertinggi

id liga indonesia, liga 1, sepak bola, suporter, bentrokan, gol, skor, klub, pssi, kemenpora

Gol-gol hingga tragedi kematian pada liga tertinggi

Logo Liga Indonesia (Liga 1) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) (Ist)

....Kerusuhan besar memang tidak terjadi. Namun sayangnya, kericuhan kecil yang terlambat diantisipasi di satu sisi stadion berbuntut pada pengeroyokan....
Jakarta (ANTARA Sumsel) - Ibarat "gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang", putaran pertama Liga 1, Go-Jek Traveloka, selesai bergulir pekan ke-17 pada 2 Agustus 2017 dengan meninggalkan catatan-catatan menarik, baik positif maupun negatif.

Dimulai pada 15 April 2017, persiapan Liga 1 yang merupakan liga tertinggi di Indonesia ini sejatinya "tidak mulus-mulus amat". Awalnya, liga dijadwalkan mulai berjalan pada 26 Maret 2017. Akan tetapi dengan alasan agar kompetisi bisa berjalan lebih baik, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memutuskan untuk memundurkan jadwal itu hampir sebulan setelahnya.

Usai mengalami repotnya membentuk perusahaan operator, menentukan regulasi sembari sibuk menyeleksi sponsor, Liga 1 diputuskan bergulir mulai 15 April 2017 dengan operator PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) dan dilangsungkan menggunakan dana Rp180 miliar dari sponsor Go-Jek serta Traveloka.

Sejak itu sampai 2 Agustus 2017, Go-Jek Traveloka Liga 1 bergulir sampai akhirnya bisa menuntaskan putaran pertama yang sudah mempertandingkan total 153 laga. Masa setengah kompetisi itu juga dilalui ditandai catatan "subur" adanya 392 gol pada 153 laga atau sekitar 2,56 gol per-pertandingan, berdasarkan laman resmi liga.

Tim tersubur putaran pertama adalah Bali United dengan 32 gol diikuti Persipura Jayapura 30 gol dan Madura United 30 gol.

     
Untuk pemain, penyerang Madura United berstatus "marquee player" Peter Odemwingie menjadi pencetak gol terbanyak sementara dengan 13 gol, didampingi Sylvian Dominique dari Bali United dengan jumlah gol yang sama. Penyerang berpengalaman milik Sriwijaya FC Alberto Goncalves menguntit di bawah mereka dengan 10 gol.

Statistik lainnya, dari 153 laga, putaran pertama Liga 1 sudah melayangkan 717 kartu peringatan dari wasit, dan 35 di antaranya merupakan kartu merah.

Untuk urusan menghalau peluang gol lawan, penjaga gawang Persija Jakarta Andritany Ardhiyasa menjadi yang terdepan dengan total penyelamatan 59 kali dan hanya kebobolan pada sembilan pertandingan dari 17 laga. Statistik pemuda berusia 25 tahun itu berjarak cukup jauh dari pesaingnya Choirul Huda, kiper Persela Lamongan, yang membuat 53 penyelamatan tetapi sudah kebobolan 22 kali dari 17 laga.

Sementara sosok yang kerap menjadi kiper utama tim nasional senior Indonesia Kurnia Meiga dari Arema FC sudah kebobolan 16 kali dari 15 laga dan melakukan total 48 kali penyelamatan.

Namun, berkilaunya Andritany di bawah mistar gawang tidak lantas membuat Persija Jakarta menjadi tim dengan penyelamatan terbanyak di putaran pertama Liga 1. Pada kategori ini, Persija berada di posisi ketiga dengan 61 kali penyelamatan, berada di bawah Persegres United dengan penyelamatan terbanyak 68 kali dan Persela Lamongan 62 kali penyelamatan atau peringkat kedua.

Untuk klasemen sementara Liga 1, Madura United menjadi juara paruh musim dengan 32 poin. Tim yang dilatih Gomes de Oliviera itu hanya unggul selisih gol dari peringkat kedua Bali United yang juga memiliki 32 poin.

Persipura Jayapura berada di posisi ketiga dengan 31 poin, diikuti Bhayangkara FC, PSM Makassar dan Persija Jakarta peringkat empat sampai enam.

Sementara zona degradasi dihuni oleh tiga klub yaitu Perseru Serui, Persegres Gresik United dan Persiba Balikpapan.

    

    Perubahan Regulasi U-23

Putaran pertama Liga 1 juga ditandai dengan penangguhan pelaksanaan regulasi pemain U-23 melalui surat PT Liga Indonesia Baru (LIB) nomor 155/LIB/VI/2017 bertanggal 29 Juni 2017 yang ditujukan kepada para klub peserta Liga 1 tentang penangguhan atau penghentian sementara implementasi aturan pemain U-23 di Liga 1.

Dalam surat tersebut disebutkan bahwa alasan regulasi pemain U-23 ditangguhkan adalah "PSSI mempertimbangkan beberapa hal terkait keputusan tersebut yaitu karena tidak adanya proses seleksi untuk pemain karena skuat tim nasional untuk Sea Games 2017 dan AFC U-23 Champhionship 2018 Qualifiers Group H telah didaftarkan ke AFC".

Kemudian, dalam surat itu juga disebutkan bahwa aturan pemain U-23 dihapus sementara karena mempertimbangkan "aspek fairness kompetisi mengingat jumlah pemain yang diambil dari masing-masing klub tidak merata dan menjaga kualitas serta popularitas kompetisi akibat dari dipanggilnya pemain terbaik U-23 ke Tim Nasional".

Penghentian sementara regulasi pemain U-23 di Liga 1 mulai berlaku pada 3 Juli 2017-30 Agustus 2017. Peraturan U-23 akan kembali berjalan mulai 1 September 2017 hingga 2017 sampai berakhirnya kompetisi Gojek Traveloka Liga 1-2017.

Dengan penangguhan ini, artinya sampai Agustus 2017, tidak ada lagi aturan seperti memainkan sedikit-dikitnya tiga pemain U-23 sejak "kick off" selama sekurang-kurangnya 45 menit, dua pemain U-23 di bangku cadangan dan pergantian maksimal lima pemain per-laga.

"Konsekuensi dari implementasi penangguhan tersebut adalah berubahnya jumlah pergantian pemain menjadi tiga kali pergantian dan jumlah pemain cadangan menjadi tujuh pemain cadangan yang duduk di bench," tulis PT LIB dalam surat penangguhan regulasi pemain U-23 itu.

Kebijakan ini sempat memunculkan spekulasi yang menyebut penangguhan aturan itu dikeluarkan karena adanya pengaruh dari klub-klub tertentu, seperti yang sempat dilontarkan Presiden Madura United Achsanul Qosasi yang menyampaikan soal spekulasi itu dalam pernyataan di laman resmi klub.

"Enak sekali ya mengubah aturan kompetisi, boleh diubah kapan saja. Atau jangan-jangan karena klub milik mereka pemainnya sedang dipakai timnas U-22?" tutur Achsanul.

    

    Kematian yang Menyentak

PSSI, PT LIB dan pihak kepolisian sudah melakukan berbagai cara untuk mengantisipasi kerusuhan dalam pertandingan "panas", yaitu pada laga Persib versus Persija Jakarta, Sabtu, 22 Juli 2017.

Kerusuhan besar memang tidak terjadi. Namun sayangnya, kericuhan kecil yang terlambat diantisipasi di satu sisi stadion berbuntut pada pengeroyokan. Korban merupakan seorang pendukung Persib Bandung Ricko Andrean, baru berusia 22 tahun.

Ditarik keluar dalam keadaan tidak sadar dari kerumunan yang mengerubunginya, Ricko dilarikan ke sebuah rumah sakit di Bandung tetapi luka yang begitu parah membuat nyawanya tak tertolong. Ricko meninggal dunia sebelum tengah hari pada Kamis (27/7).

Kabar kematian itu menyentak para pencinta sepak bola di Tanah Air. Reformasi sepak bola yang digaungkan sejak Indonesia bebas dari sanksi FIFA seketika mendapat hantaman keras.

Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta PSSI langsung mengeluarkan kebijakan-kebijakan demi mencegah jatuhnya korban lain di kemudian hari akibat kebencian tanpa dasar sesama suporter.

PSSI mengambil langkah pembentukan divisi khusus yang bertugas melakukan pendekatan terhadap suporter dan komunitas sepak bola. Komisi Disiplin PSSI juga menjatuhkan sanksi tegas dan terberat sepanjang pelaksanaan Liga 1 kepada panitia pelaksana pertandingan dan tim Persib Bandung. Panpel Persib Bandung diberi sanksi denda Rp130 juta dan Persib dihukum bertanding tanpa penonton sebanyak lima kali.

Sementara Kemenpora mengajak PSSI mengadakan kegiatan "Jumpa Suporter Sepak Bola Indonesia" pada Kamis (3/8) dan berharap para pendukung sepak bola semakin dewasa menyikapi perbedaan pilihan tim.

Kegiatan yang mendapat sambutan positif dari para suporter itu membut PT LIB yakin pelaksanaan putaran kedua Liga 1 berjalan aman.

"Semoga para suporter bisa saling menularkan semangat kebersamaan yang sudah dibangun," kata Direktur Utama PT LIB Berlinton Siahaan.

    

     Evaluasi dan Terobosan Putaran Kedua

Usai berakhirnya putaran pertama pada 2 Agustus 2017, operator liga di Indonesia PT Liga Indonesia Baru (LIB) memfokuskan perhatian pada peningkatan kualitas penyelenggaraan putaran kedua, tepatnya mulai pekan ke-18, kompetisi Go-Jek Traveloka Liga 1.

Direktur Utama PT LIB Berlinton Siahaan menyebut, demi memenuhi keinginan itu, beberapa terobosan pun diterapkan seperti penggunaan wasit asing dan adanya pengawas wasit atau "referee assessor" di setiap laga.

Terkait wasit asing, PSSI sudah mendatangkan tiga wasit Australia dan tiga wasit Kyrgyzstan sebagai bagian dari usaha untuk meningkatkan kualitas Go-Jek Traveloka Liga 1 dan mencegah terjadinya situasi sulit akibat kesalahan pengambilan keputusan oleh perangkat pertandingan.

Keenam wasit itu akan bertugas pada periode pertama penugasan wasit asing, dari tiga periode yang direncanakan, dengan masa tugas hingga tanggal 15 Agustus 2017. Mereka akan bekerja mulai pekan ke-18 Liga 1.

Selanjutnya periode kedua diperkirakan tanggal 16-28 Agustus 2017, berikutnya periode ketiga tanggal 29 Agustus-11 September 2017 dan di setiap periode Liga 1 akan kedatangan wasit dari negara yang berbeda-beda.

"Namun kami belum bisa menyampaikan pertandingan-pertandingan mana saja yang akan dipimpin wasit asing," tutur Direktur Operasional PT LIB Tigor Shalomboboy.

Kemudian, kata Tigor, nantinya semua laga akan diawasi secara ketat oleh "referee assessor" sehingga kinerja para pengadil di lapangan, termasuk wasit asing, bisa terpantau.

Para pengawas wasit ini disebut Tigor bekerja dengan beragam metode dan tidak perlu harus terjun langsung ke lapangan.

"Posisi referee assessor ini tetap dari PSSI dan akan melakukan evaluasi semua wasit, termasuk yang bukan berasal dari Indonesia," tutur dia.

Di luar permasalahan wasit, soal lain yang disorot terkait evaluasi putaran pertama Liga 1 adalah tentang usaha klub untuk mengontrak pemain asing baru. PT LIB mempersilakan selama tidak melanggar aturan liga dan pemain asing tersebut sudah menyelesaikan kelengkapan administrasi untuk bekerja di Indonesia seperti adanya Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS).

Kemudian, PT LIB meminta seluruh panitia pelaksana pertandingan di Go-Jek Traveloka Liga 1 memperbaiki standar penyelenggaraan laga dengan memperketat pengawasan suar atau flare, meniadakan pelemparan benda-benda dan masuknya penonton ke lapangan.