Warga Mesuji serahkan senpi rakitan ke polisi

id pistol, rakitan, senpi, Mesuji, Provinsi Lampung, menyerahkan, polda, polisi

Warga Mesuji serahkan senpi rakitan ke polisi

dokumentasi-Senjata rakitan (ANTARA FOTO)

Mesuji (ANTARA Sumsel) - Warga Mesuji di  Provinsi Lampung yang berbatasan dengan Provinsi Sumatra Selatan menyerahkan secara sukarela dua pucuk senjata api rakitan kepada Kapolsek Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji.

Penyerahan senjata api rakitan yang dilaksanakan di Mapolsek Mesuji Timur itu juga disaksikan jajaran Polres Mesuji Lampung, kata  Kapolsek Iptu Ataka, Jumat.

Kapolsek menjamin tidak akan melakukan proses secara hukum bila warga bersedia menyerahkan senjata api secara sukarela seperti yang dilakukan dua warga ini.

Bukan itu saja, pihaknya bahkan juga siap memberikan penghargaan bagi masyarakat yang memiliki senjata api bila diserahkan secara sukarela.

Oleh karena itu, Kapolsek mengimbau masyarakat yang masih menyimpan senjata api untuk segera menyerahkan kepada aparat terkait, baik itu Polri maupun TNI dan pemerintah daerah.

"Bila masih ditemukan senjata api dimiliki masyarakat maka akan diambil tindakan tegas serta diproses sesuai hukum yang berlaku," katanya.

Iptu Ataka juga mengimbau seluruh lapisan masyarakat Mesuji untuk tetap menjaga keamanan di wilayahnya masing-masing.

"Jangan mudah terpenguruh dengan isu-isu yang belum tentu kebenarannya, sehingga suasana kondusif akan tetap terjaga," ujarnya.

Ia mengajak masyaraat untuk mengisi kegiatan sehari-hari dengan hal-hal yang positif termasuk mendalami ilmu agama.

Sebelumnya, tokoh masyarakat dan warga Kabupaten Mesuji minta aparat kepolisian dan TNI berani menertibkan peredaran senjata-senjata api ilegal yang diduga marak di wilayah Mesuji yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan.

Peredaran senjata api secara bebas di wilayah Mesuji (Lampung) maupun Mesuji (Sumatera Selatan) menurut warga di Mesuji, memicu sering terjadinya konflik sosial di tengah ketenangan masyarakat Mesuji.

Pada Selasa (1/8) kemarin, tiga orang mengalami luka tembak akibat ricuh masyarakat Mesuji dengan pihak pengamanan PT Prima Alumga, dan puluhan mess dan kantor serta beberapa kendaraan roda empat terbakar.

"Kejadian itu membuat kami jadi sangat resah. Jangan-jangan peredaran senjata api di Mesuji sudah sangat marak," ujar tokoh masyarakat setempat Agus Arahap.

Senada dengan itu, Kholid (25), warga Kecamatan Mesuji Timur juga mengaku khawatir setelah mendengar ada tiga warga Mesuji yang kritis akibat ditembak. Ia mencemaskan banyak warga sipil yang diduga memiliki senjata api secara ilegal di daerah itu, sehingga memicu konflik serupa.

"Tentu ini bahaya. Kami hidup di Mesuji ingin aman, kalau senjata api beredar di Mesuji jelas kami resah, warga di sini menjadi resah," ujar Kholid.

Ia berharap, pihak kepolisian bisa segera mengungkap kasus tersebut. Apalagi menyangkut nyawa seseorang khususnya warga Mesuji yang mulai resah dengan peredaran senjata api ilegal di kalangan warga sipil yang diduga berlangsung secara bebas selama ini.