Atlet keluhkan kurang perhatian Pemkab

id atlet, panjat tebing

 Atlet keluhkan kurang perhatian Pemkab

Atlet keluhkan kurangnya perhatian Pemkab OKU (Antarasumsel.com/Edo Purmana/17)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Menjelang Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Selatan, pada November 2017, sejumlah atlet khususnya dari cabang panjat tebing mengeluhkan kurangnya perhatian dari pihak pemkab setempat, karena selama pemusatan latihan menggunakan dana pribadi.

Para atlet sejumlah cabang olahraga disiapkan mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumsel yang sekarang sedang melakukan pemusatan latihan (TC) terpaksa harus menggunakan dana pribadi, karena tidak ada perhatian dari pihak pemkab setempat, kata Ahmaddin, pelatih panjat tebing Ogan komering Ulu (OKU) di Baturaja, Senin.

Ia menilai, akibat tidak ada perhatian dari pihak pemkab setempat, maka para atlet melakukan TC tidak maksimal.

"Bisa dilihat memang sesuai namanya TC berjalan. Tapi berjalannya sendiri-sendiri belum ada perhatian pemkab setempat terhadap atlet," katanya.

Menurut dia, disisi lain TC penuh belum dilakukan, padahal hal itu akan bisa dilihat kinerja pelatih dan atlet secara keseluruhan.

Selain itu juga kata dia, nanti bisa diketahui kekurangan selama melakukan TC penuh yang lebih fokus dibanding TC berjalan baik bagi atlet dan pelatih, kata Ahmaddin.

Ketua KONI OKU, Edi Jaya saat dihubungi wartawan membantah TC dilakukan sendiri-sendiri.

"Untuk TC penuh tidak ada, karena dalam TC penuh kita harus adakan pemondokan atlet," katanya.

Sementara kata dia, pihaknya terkendala dana untuk melakukan itu, karena perlu biaya yang cukup besar dan memang selama ini belum pernah diadakan TC penuh.

Mengenai dana atlet, kata Edi Jaya, memang belum turun lantaran beberapa faktor salah satunya kevakuman KONI tahun lalu.

"Porprov baru mau dianggarkan dalam ABT ini. Jadi dana TC bukannya belum turun, tapi memang belum dianggarkan," kata Edi.

Diungkapkannya, TC penuh dan TC berjalan ini hanya istilah pihaknya saja, karena yang namanya TC itu harus disertai pemondokan bagi atlit dan pelatih.

"Berhubung dana tidak mencukupi makanya kita buat istilah TC berjalan, karena atlet dan pelatih masih tidur di rumah masing-masing," kata Edi.