Palembang (ANTARA Sumsel) - Pengadilan Agama Kelas 1 A Palembang, Sumatera Selatan setiap bulan rata-arata menangani 200 perkara perceraian baik yang diajukan oleh suami maupun istri atau gugat cerai.
"Berdasarkan data rata-rata 200 perkara ditangani setiap bulannya, dari perkara itu sebagian besar atau sekitar 60 persen lebih perceraian diajukan oleh istri atau cerai gugat ," kata Panitera Muda Gugatan Pengadilan Agama Kelas 1 A Palembang Sopandi, di Palembang, Selasa.
Dia menjelaskan, berdasarkan data tersebut setiap bulan rata-rata terdapat 125 istri yang mengajukan cerai di Pengadilan Agama Palembang, sedangkan suami menceraikan istrinya hanya 75 orang per bulan.
Perkara perceraian yang ditangani sekarang ini sebagian besar diproses tuntas dengan putusan perceraian, dan hanya sebagian kecil yang dapat dimediasi pasangan suami istri yang rumah tangganya tidak harmonis lagi rujuk kembali.
Sementara alasan istri dan suami mengambil keputusan untuk mengakhiri kehidupan rumah tangga mereka, berdasarkan penjelasan pihak-pihak yang mengajukan permohonan cerai keputusan pahit itu diambil karena rumah tangganya tidak harmonis lagi, terjadi krisis keuangan, krisis akhlak, dan yang paling dominan karena adanya orang ketiga.
Kemudian terjadinya perzinahan atau hubungan seksual di luar nikah baik yang dilakukan oleh suami maupun istri, serta pernikahan terjadi karena perjodohan atau pernikahan tanpa cinta sehingga salah satu pihak yang merasa tidak nyaman untuk terus bersama menjalani kehidupan rumah tangga memutuskan mengajukan perceraian, katanya.
Menurut dia, berdasarkan alasan-alasan yang diungkapkan dalam surat permohonan cerai maupun yang terungkap dalam proses persidangan, kepada masyarakat terutama pasangan muda diimbau untuk membangun komitmen rumah tangga yang kuat sebelum memutuskan menikah.
Dengan komitmen rumah tangga yang kuat, permasalahan yang diungkapkan sebagai alasan perceraian dapat dihindari bahkan jika sampai permasalahan tersebut muncul dapat diselesaikan dengan baik secara kekeluargaan bukan ke pengadilan, kata Sopandi.
Berita Terkait
Dua kerbau terluka diserang satwa liardi Sipinang Agam
Sabtu, 24 Februari 2024 17:49 Wib
Bunga langka mekar di Batang Palupuh Agam
Minggu, 21 Januari 2024 19:37 Wib
Beruang madu rusak perkebunan tebu di Marambuang Agam
Jumat, 22 Desember 2023 17:11 Wib
PVMBG sarankan masyarakat pakai masker cegah abu vulkanik Marapi
Jumat, 22 Desember 2023 15:48 Wib
Tiga alat berat bersihkan material banjir bandang di Tanjungraya Sumbar
Senin, 11 Desember 2023 19:58 Wib
Wapres minta korban erupsi Gunung Marapi segera dievakuasi
Rabu, 6 Desember 2023 13:47 Wib
BPBD Agam catat 26 pendaki belum turun dari Gunung Marapi
Senin, 4 Desember 2023 16:11 Wib
Festival Seni Agam hadirkan alat musik usia 200 tahun
Rabu, 20 September 2023 16:45 Wib