Dokter: Tidak ada korelasi antara merokok-olahraga

id dokter, merokok, Paru, olah raga, kesehatan, kualitas hidup

Dokter: Tidak ada korelasi antara merokok-olahraga

Ilustrasi (ANTARA)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Persahabatan Jakarta Feni Fitriani Taufik mengatakan tidak ada korelasi antara aktivitas merokok dengan berolahraga.

"Anggapan bahwa olahraga dapat menghilangkan risiko dari merokok itu tidak benar. Aktivitas merokok akan tetap mengganggu kualitas hidup manusia," kata Feni dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Rabu.

Feni mengatakan, selama ini masyarakat banyak menghubungkan merokok dengan kanker paru saja. Padahal merokok juga dapat menyebabkan penyakit-penyakit lain yang akan mengganggu kualitas hidup seseorang.

Feni membantah argumentasi sebagian perokok bahwa aktivitas fisik atau olahraga dapat membersihkan paru-paru seseorang yang aktif merokok.

"Pada kondisi tertentu, mungkin paru-paru si perokok masih kuat untuk berolahraga. Namun sejalan dengan pertambahan usia, fungsi paru akan menurun. Bagi perokok penurunan fungsi itu akan lebih cepat," tuturnya.

Feni mengatakan pada kondisi normal, seorang olahragawan saja akan berhenti dari aktivitasnya, tidak bisa terus-menerus bertanding. Bagi olahragawan yang merokok, hal itu akan terjadi lebih cepat, bahkan menimbulkan kerusakan tubuh yang lebih parah.

"Seorang perokok yang sudah berhenti merokok pun racun yang terkandung dari rokok masih menggerogoti tubuhnya karena menumpuk sekian lama. Rokok itu mengganggu kualitas hidup," katanya.