Jakarta (ANTARA Sumsel) - Presiden Joko Widodo saat membuka Pameran "Indonesia Properti Expo 2017" di Jakarta Convention Center meminta agar layanan perizinan untuk perumahan dapat dipercepat di seluruh daerah.
"Masalah pertama, perizinan, selalu yang disampaikan ke saya, 'Pak perizinan'. Urusan ini dari dulu sampai sekarang tidak rampung-rampung. Ini masalah klasik dan sering membuat jengkel para pengembang properti karena mereka ingin cepat dan kita mempersulit seperti ini yang harus dihilangkan," kata Presiden Joko Widodo, di Jakarta, Jumat.
Presiden pun berjanji akan mengecek satu per satu daerah mana yang perizinan perumahannya masih sulit.
"Nanti saya langsung saya telepon gubernur, bupati, wali kotanya. Kita memang harusnya tidak mengurus-urus seperti itu, tapi memang harus kita urus, kalau tidak, tidak rampung-rampun masalah tadi karena kita ini senang membelenggu diri kita sendiri dengan peraturan yang banyak, peraturan perizinann yang 'ngejlimet', padahal sekarang ini eranya era kecepatan," tegas Persiden.
Ia mengingatkan bahwa hanya daerah yang cepat memberikan pelayananlah menjadi daerah yang memenangi kompetisi.
"Saya titip semuanya, perda-perda yang meruwetkan itu langsung dihilangin saja, batalkan, tidak usah membuat perda yang banyak, semakin sedikit membuat perda semakin baik," ungkap Presiden.
Menurut Presiden, dalam paket kebijakan ekonomi ke-13, pemerintah telah memangkas hampir 50 persen total jumlah izin pembangunan rumah atau perumahan.
"Tapi mohon maaf, ini juga masih kurang, baru 50 persen. Potong saja menjadi 10 persen. Izin itu digabung-gabung saja, syarat dijadikan izin, yang banyak seperti itu, benar tidak? Syarat kok jadi izin, itu yang harus dihilangkan. Tolong nanti untuk REI yang masih banyak izinnya, yang belum dipangkas, yang masih memberatkan, tolong diberitahukan kepada saya," jelas Presiden.
Presiden juga mengapresiasi perizinan perumahan di sejumlah daerah yang hanya butuh 6,5 jam.
"Ini juga perlu kita apresiasi. Saya kira sudah kuno sekali kalau mengurus izin dalam waktu hari, itu sudah kuno, apalagi sampai minggu, lebih kuno lagi, apalagi bulan, sangat kuno sekali. Sudah malu-maluin lah kalau izin sampai berbulan-bulan itu. Sudah tidak zamannya," tambah Presiden.
Ia pun meminta agar Menteri PUPR dan Menteri BUMN dapat memberikan penghargaan selain piala kepada daerah yang dapat mempercepat proses perizinan perumahan.
"Tapi saya titip, Pak Menteri PU, Bu Menteri BUMN, ini gubernur, bupati, walikota jangan hanya diberi piala. Tahu toh maksud saya? Berikan dong, program yang jalannya rusak di Sulawesi, beri, yang di Jawa Barat, beri, Sulawesi Utara beri. BUMN juda sama, airport-aiport milik Angkasa Pura perlu diperbesar untuk bupati, walikota yang tadi diberi itu lho, masak piala saja," tutur Presiden.
Berita Terkait
Ini tanggapan Istana terkait kabar nama menteri usulan Jokowi di kabinet mendatang
Senin, 25 Maret 2024 12:59 Wib
Presiden sebut banjir Demak akibat cuaca hingga alih fungsi lahan
Jumat, 22 Maret 2024 13:57 Wib
Jokowi senyum dan acungkan jempol atas desain baru jersey timnas
Jumat, 22 Maret 2024 10:50 Wib
Presiden pastikanperbaikan tanggul jebol di Demak tertangani
Jumat, 22 Maret 2024 10:32 Wib
Prabowo terima kasih ke Anies dan Ganjar yang ejek saat kampanye
Kamis, 21 Maret 2024 21:11 Wib
Musisi Franki harapkan presiden terpilih benahi industri musik
Kamis, 21 Maret 2024 18:58 Wib
Presiden Jokowi: Harga pangan di Kalimantan sama dengan di Jawa
Kamis, 21 Maret 2024 14:07 Wib
Prabowo ucapkan terima kasih kepada jajaran penyelenggara Pemilu
Kamis, 21 Maret 2024 1:48 Wib