Sukabumi (ANTARA Sumsel) - Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawangsa prihatin dengan semakin maraknya aksi perundungan atau bullying baik di masyarakat maupun tayangan video di media sosial.
"Aksi ini sudah banyak memakan korban dan beberapa hari ini dihebohkan dengan terjadinya dugaan aksi bullying kepada pelajar kelas II SDN Longkewang, Desa Hegarmanah, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat berinisial SR yang menyebabkan kematian," katanya di sela mengunjungi kediaman SR (8) di Kampung Citiris, Desa Hegarmanah, Jumat.
Kasus yang terjadi kepada SR bukanlah sesuatu yang baru dan sudah terjadi sejak lama. Seperti belum lama ini terjadi kasus penganiayaan terhadap bayi oleh ibunya sendiri di Bali, kemudian seorang siswi dijambak dan dibully oleh sekelompok remaja di Tanah Abang, Jakarta.
Lebih parahnya lagi aksi perundungan dan kekerasan juga terjadi di Babelan, Bekasi yang korbannya meninggal dunia karena dibakar massa. Ironisnya semua itu menjadi viral di media massa, sehingga siapapun bisa melihat aksi kekerasan dan dianggapnya merupakan hal yang biasa saja.
Efek media sosial begitu dahsyat sehingga sebuah kejadian dapat cepat menyebar. Ditambah, ada sebuah "virus" dimana hampir setiap orang gemar menyebar berbagai kejadian ke dalam akun mereka sehingga informasi cepat terdiseminasi.
Banyaknya kasus ini seperti, menurutnya harus menjadi bahan pembelajaran bagi seluruh pihak, terutama keluarga dan sekolah apalagi korbannya sampai meninggal dunia.
"Kasus perundungan tidak hanya berbentuk kontak fisik, tetapi bisa melalui komunikasi hingga psikis yang korbannya bisa terganggu kejiwaan dan psikologinya," tambahnya.
Khofifah mengatakan aksi perundungan tidak bisa dibiarkan begitu saja karena efeknya sangat besar. Tidak hanya si korban, pelaku pun dikhawatirkan bisa berkembang menjadi pribadi yang senang dan terbiasa dengan aksi kekerasan.
Sementara untuk korbannya, berpotensi memendam dan cenderung untuk melakukan aksi balas dendam. Parahnya lagi juga menyebabkan "suicide bullying" atau perundungan yang mengakibatkan korban memilih bunuh diri yang disebabkan depresi.
"Untuk menghentikan kasus perundungan merupakan tanggung jawab semua pihak dan kami pun akan berkoordinasi dengan lintas kementerian salah satunya Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk menghapus berbagai konten bullying di media sosial," katanya.
Berita Terkait
Khofifah sebut anggota KPPS adalah pejuang demokrasi
Minggu, 18 Februari 2024 23:37 Wib
Presiden teken keppres berhentikan Khofifah dan angkat pj gubernur Jatim
Selasa, 13 Februari 2024 12:45 Wib
Ganjar sebut pendukung di Jatim solid meski Khofifah ke Prabowo
Kamis, 11 Januari 2024 10:46 Wib
Ganjar: Khofifah berpeluang jadi cawapresnya pada Pilpres 2024
Sabtu, 30 September 2023 12:49 Wib
Pengamat: Khofifah Parawansa kandidat cawapres perempuan terdepan
Rabu, 14 Juni 2023 16:34 Wib
Ridwan Kamil: Saya heran kunjungan dinas selalu ditafsirkan 2024
Minggu, 30 Mei 2021 9:14 Wib
Khofifah dan Lukas Enembe duet nyanyikan lagu Papua
Selasa, 27 Agustus 2019 18:56 Wib
KPK akan panggil Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa
Jumat, 26 April 2019 9:44 Wib