Pemkot Palembang target 95 persen anak imunisasi

id Imunisasi, anak sekolah, sd, kesehatan, vaksin

Pemkot Palembang target 95 persen anak imunisasi

Dokumentasi- Ratusan anak SD di Kota Palembang disuntik vaksin .(Antarasumsel.com/Feni Sely)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kota Palembang menargetkan 95 persen anak dari populasi yang ada diimunisasi melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) 2017.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang Letizia di Palembang, Rabu, mengatakan, pemerintah menargetkan tinggi karena menyadari betapa pentingnya pemberian vaksin ini.

"Semakin tinggi cakupan maka semakin bagus karena dapat menghindarkan anak dari penyakit polio. Tentunya Palembang tidak mau mengalami suatu kejadian luar biasa seperti di Sukabumi beberapa waktu lalu," kata dia.

Ia menjelaskan BIAS ini merupakan bulan dilaksanakan imunisasi berdasarkan kesepakatan beberapa kementerian, yakni Kementerian Kesehatan, Kementarian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Agama yang dicanangkan dari tahun 1997 silam melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

BIAS ini dilakukan di sekolah-sekolah, mulai dari SD, Madrasah Ibtidaiyah, hingga Pondok Pesantren, baik sekolah negeri maupun swasta selama bulan Agustus dan November 2017.

Pada Agustus dilakukan vaksinasi campak, dan November vaksinasi Difteri Tetanus (DT, D besar T, kecil) dan Vaksinasi Tetanus difteri (Td, T besar, d kecil). Imunisasi campak untuk anak SD kelas satu, sedang imunisasi Td untuk anak SD kelas dua.

"Sasaran vaksin campak sebanyak 31.484 anak SD kelas satu, dan vaksin Td sebanyak 31.181 anak SD kelas dua," kata dia.

Ia mengatakan imunisasi ini sangat penting bagi anak sehingga sangat disayangkan jika masih ada pihak-pihak yang menolak dengan berbagai alasan karena didasari informasi yang menyesatkan, seperti belum bersertifikat halal.

Selain itu juga banyak bertebaran informasi atau artikel anti imunisasi, sehingga masyarakat berpendapat tak perlu vaksin karena dapat diganti dengan mengonsumsi buah dan sayur, atau mengonsumsi herbal, hingga kasus vaksin palsu.

"Anak yang imunisasi itu daya tahan tubuhnya jauh lebih baik, kalau pun sakit tidak akan separah yang tidak imunisasi, dan anak yang diimunisasi, kalau sakit tidak akan menularkan penyakitnya," kata dia.