Pusbang Film: Kritik film karya tertinggi

id film, kritik film

Pusbang Film: Kritik film karya tertinggi

Ilustrasi (Antarasumsel.com/Grafis/Aw)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Kritik film merupakan karya yang paling tinggi di bidang penulisan  tentang perfilman, karena dalam kritik film harus ada unsur pengetahuan, pemahaman dan analisis yang kuat.

Hal itu dikatakan Ketua Pusat Pengembangan Film (Pusbang Film) Kemendikbud, Maman Widjaya, dalam acara Workshop Kritik Film dan Non Kritik di Jakarta, Senin.

"Kritik film  harus tajam, tetapi harus sesuai dengan keahlian para kritikus film sendiri. Para pembuat film sudah memiliki para ahli, para kritikus harus memahami hal ini," ujarnya.

Menurut Maman, sudut pandang kritik film sangat luas, misal terhadap sebuah film yang dihadapi oleh 30 kritikus film, dapat terjadi 30 sudut pandang, hal itu memberikan pembelajaran untuk masyarakat.

Dia mengatakan, wartawan film dan kritikus film dapat menjembatani masyarakat terhadap pengertian dan makna dalam film, misalnya dalam pengadegan film.

"Penerangan soal itu dapat membuat masyarakat lebih mengerti bagaimana memahami sebuah karya film," katanya.

Selanjutnya Maman menerangkan, kritik merupakan bagian dari aspresiasi film, baik menurut UU Perfilman maupun dalam kenyataannya.

Oleh karena itu, tambahnya, tahun depan Pusbang Film merencanakan pemutaran film setiap bulannya bersama para kritikus  film dan pembuat (produser) film, dengan demikian, akan ada tradisi penulisan kritik film yang kuat.

Terkait Workshop Kritik Film, dia menyatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari program apresiasi film, untuk itu pihaknya juga menyelenggarakan lomba penulisan kritik film.

"Syaratnya karya kritik film sudah dimuat di media pers. Pemenang utamanya akan memperoleh hadiah Rp25 juta," katanya.