Gula Aren Rejang Lebong Dipasarkan Ke Palembang

id Gula Aren, golo batok, buat cuko, pedagang, kirim, datangkan pemasok

Gula Aren Rejang Lebong Dipasarkan Ke Palembang

Pembeli gula aren atau gula batok sedang memilih barang di gudang penampungan yang ada di Desa Air Meles Atas, Kecamatan Selupu Rejang. (Foto Antarabengkulu.com/ (ANTARA/Nur Muhammad)

Rejang Lebong (ANTARA Sumsel) - Produksi gula aren atau gula batok yang dihasilkan perajin di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, sebagian besar dipasarkan ke wilayah Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Menurut keterangan Untung Basuki, salah seorang pengepul gula aren di Desa Air Meles Atas, Kecamatan Selupu Rejang, Kamis, gula batok tersebut dipasarkan ke Kota Palembang guna memenuhi permintaan masyarakat daerah itu untuk pembuatan "cuko" atau kuah empek-empek.

"Gula aren ini, kebanyakan dipakai untuk pembuatan cuko atau kuah empek-empek. Tidak heran kalau Kota Palembang dan daerah lainnya di Provinsi Sumsel menjadi tujuan utama pemasaran gula aren," katanya.

Untuk sekali pengiriman ke wilayah Kota Palembang kata dia, dirinya per minggu bisa mengirim hingga tujuh ton gula merah aren asal daerah tersebut.

Gula aren yang dipakai untuk pembuatan "cuko" itu sendiri tambah dia, merupakan gula batok dengan warna kecoklatan dan agak kehitam-hitaman, dimana gula ini juga bisa dipakai untuk pembuatan kecap.

Sedangkan gula aren yang berwarna coklat kekuningan biasanya dipakai untuk pembuatan kue maupun pembuatan gula es cendol.

Untuk harga jual gula batok ini tambah dia, ditingkat petani seharga Rp14.500-15.000 per kg. Gula ini kemudian ditingkat pengepul dijual rata-rata Rp15.500-16.000 per kg, dan dipasaran di jual pedagang berkisar Rp17.000 per kg.

Kalangan warga setempat kata Untung Basuki yang juga anggota DPRD Rejang Lebong ini, hampir 80 persen merupakan penyadap nira yang digunakan untuk pembuatan gula batok. Warga yang menjadi perajin gula batok itu, dalam kesehariannya juga bekerja sebagai petani sayuran atau buruh tani.

Sementara itu, Radi (42) salah seorang perajin gula aren mengatakan untuk membuat gula batok seberat 1 kg dibutuhkan air nira hingga tujuh liter. Untuk mendapatkan gula sebanyak 5 kg, setidaknya dibutuhkan 35-40 liter air nira.

"Jika kondisinya masih normal satu batang pohon aren bisa menghasilkan tujuh sampai 15 liter per hari, tapi kalau sudah mulai tua biasanya paling sedikit berisikan lima liter air nira," ujarnya.