Chicago (Antara/Xinhua) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena pelemahan dolar AS dan kerugian di ekuitas AS mendukung logam kuning.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik 3,7 dolar AS atau 0,29 persen, menjadi menetap di 1.294,7 dolar AS per ounce.
Greenback, yang diukur dengan Indeks Dolar AS, turun 0,3 persen pada pukul 19.30 GMT. Melemahnya dolar cenderung mendukung harga emas berdenominasi dolar, sementara kerugian di pasar saham dapat mengangkat permintaan investasi untuk logam kuning.
Para pedagang dan investor menunjukkan kehatihatian menjelang simposium kebijakan ekonomi tiga hari para bankir sentral global di Jackson Hole, Wyoming mulai Kamis waktu setempat. Mereka akan mencari petunjuk dari para bankir sentral mengenai perubahan kebijakan moneter.
Tingkat suku bunga yang lebih tinggi cenderung mendorong dolar, sehingga mengurangi permintaan investor emas yang menggunakan mata uang lainnya. Tingkat suku bunga yang lebih tinggi juga meningkatkan daya tarik investasi yang menawarkan imbal hasil, yang tidak diberikan oleh emas.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 6,4 sen atau 0,38 persen, menjadi ditutup pada 17,046 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober turun 0,4 dolar AS atau 0,04 persen, menjadi menetap di 980,9 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Harga emas Antam merangkak naik jadi Rp1,321 juta per gram
Selasa, 16 April 2024 9:37 Wib
Harga emas Antam melonjak jadi Rp1,299 juta per gram
Sabtu, 6 April 2024 10:01 Wib
Harga emas Antam stabil di Rp1,249 juta per gram
Sabtu, 30 Maret 2024 10:17 Wib
Harga emas Antam naik jadi Rp1,222 juta per gram
Kamis, 28 Maret 2024 9:09 Wib
Harga emas Antam naik jadi Rp1,213 juta per gram
Selasa, 26 Maret 2024 10:33 Wib
Harga emas Antam stabil di Rp1,203 juta per gram
Senin, 25 Maret 2024 11:03 Wib
Harga emas Antam naik Rp6 ribu jadi Rp1,199 juta per gram
Selasa, 19 Maret 2024 9:18 Wib
Harga emas naik jelang pertemuan FOMC
Selasa, 19 Maret 2024 9:05 Wib