Pemkot Palembang fasilitasi UMKM skses BPR pasar

id Perkreditan Sarana Rakyat, Bank Perkreditan Rakyat, umkm, ukm, Sulaiman Amin, penjual pempek, gorengan, mi tek-tek, siomay, bakso

Pemkot Palembang fasilitasi UMKM skses BPR pasar

Dokumentasi - Stan UKM di Sumsel . (Antarasumsel.com/Fenny Selly)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kota Palembang memfasilitasi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk mendapat modal melalui pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan agunan di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Perkreditan Sarana Rakyat (Pasar).

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahtaraan Rakyat Setda Kota Palembang Sulaiman Amin di Palembang, Rabu mengatakan Pemkot Palembang menargetkan 5.000 UMKM di 16 kecamatan dan 107 kelurahan dapat memanfaatkan peluang ini.

"Mulai dari penjual pempek, gorengan, mi tek-tek, siomay, bakso, dan termasuk pedagang di pasar. Usaha mereka itu membutuhkan modal," kata dia.

Ia menerangkan, untuk tahap awal UMKM akan mendapat dana bergulir sebesar Rp3 juta dengan tenor/limit satu tahun. Selanjutnya, besara pinjaman dapat ditingkatkan menjadi Rp5 juta-Rp10 juta.

"Jika nilainya besar, UMKM malah takut. Tapi dengan pinjaman hanya Rp3.000.000an maka jika dibagi 12 bulan, hanya Rp270.000 per bulan, atau kira-kira hanya Rp 10.000 per hari pedagang menyisihkan uang. Nanti jika sudah lunas baru bisa pinjam lebih besar lagi," kata dia.

Sebenarnya, ia melanjutkan, pinjaman bergulir bukan tanpa bunga, namun bunga itu disubsidi oleh Pemkot Palembang melalui sistem penyertaan modal kepada BPR Pasar. Meski saat ini nilainya masih dalam perhitungan, namun akan sesuai aturan Bank Indonesia.

Kepala Dinas UMKM dan Koperasi Kota Palembang Hardayani mengatakan pinjaman hanya Rp3 juta itu cukup membantu pengusaha mikro untuk memajukan usahanya.

"Iya, pinjaman Rp3 juta itu cukup, karena untuk pengusaha mikro, bahkan dulu pernah ada pinjaman hanya Rp500 ribu. Ada contoh, penjual pempek pertama pinjaman hanya Rp500 ribu, kemudian meningkat Rp1,5 juta, Rp5 juta kemudian usaha membesar sampai bisa buka toko sendiri," kata dia.

Karena itu, UMKM di Palembang dapat mengembangkan usahanya dengan program ini, dengan catatan usaha itu sudah berjalan.

"Usaha harus sudah berjalan, bukan baru mau berdiri, nanti abis uangnya hanya untuk modal awal usaha. Modal tambahan ini untuk mengembangkan usaha," kata dia.

Pelaku usaha yang berminat dapat menghubungi petugas di kantor kecamatannya masing-masing.

Pemkot Palembang mendorong pertumbuhan sektor UMKM untuk menangkap momen Asian Games XVIII tahun 2018.

Sejauh ini pertumbuhan usaha pembuatan suvenir yang paling mencolong dengan pencatat pesentase 15 persen.