Ramai-ramai galang dana untuk Rohingya

id rohingya, aksi rohingya, galang dana, aksi

Ramai-ramai galang dana untuk Rohingya

Para relawan membentangkan spanduk yang bertuliskan "Save Rohingya" saat melakukan penggalangan dana untuk pengungsi suku Rohingya di simpang empat lampu merah RS Charitas Palembang, Jumat (3/6) (Foto Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/15)

....Penggalangan dana kemanusiaan untuk Rohingya dilakukan oleh masyarakat di berbagai daerah dan di berbagai tempat, seperti tempat-tempat ibadah, sekolah, perkantoran, dan di jalan-jalan....
Jakarta  (ANTARA Sumsel) - Nestapa masyarakat Muslim etnis Rohingya yang terusir dari tempat tinggal mereka di negara bagian Rakhine, Myanmar, akibat kekerasan dan pembantaian yang mereka alami, mengundang simpati internasional, termasuk Indonesia.

Salah satu simpati itu dilakukan melalui upaya penggalangan dana, selain doa, unjuk rasa, aksi solidaritas, dan tekanan moral dari berbagai elemen masyarakat serta diplomasi yang dilakukan pemerintah Republik Indonesia kepada pemerintah Myanmar.

Penggalangan dana kemanusiaan untuk Rohingya dilakukan oleh masyarakat di berbagai daerah dan di berbagai tempat, seperti tempat-tempat ibadah, sekolah, perkantoran, dan di jalan-jalan.

Sepanjang Jumat (8/9), misalnya, sekitar 2.000 pelajar Lajnah Pendidikan dan Pengajaran (LPP) Al Irsyad Al Islamiyyah, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggelar doa bersama serta penggalangan dana di Alun-Alun Kota Purwokerto untuk muslim Rohingya.

Mereka pelajar dari seluruh jenjang pendidikan, dari kelompok bermain, taman kanak-kanak, SD, SMP, SMA, termasuk siswa "boarding school" serta melibatkan guru dan wali murid. Pada bulan Desember tahun lalu mereka juga melakukan penggalangan dana di sekolah dan sekarang di jalan dan pusat kota.

Pada hari yang sama, siswa SMA Muhammadiyah Kabupaten Temanggung, Jateng, melakukan penggalangan dana, selain melakukan Salat Gaib serta mengaji dan doa bersama di sekolah mereka. Dari aksi para siswa dan guru serta karyawan sekolah tersebut terkumpul dana Rp2.403.000,00, kemudian mereka sampaikan kepada pengurus Muhammadiyah setempat, selanjutnya diserahkan ke Lazismu (LAZIZ Muhammadiyah) Pusat untuk disalurkan kepada masyarakat Rohingya.

Pengurus badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menggalang dana dari warga setempat selama 45 hari, mulai 8 September hingga 22 Oktober mendatang. Sekitar 50 pengurus dari masing-masing badan otonom NU ditugaskan menggalang dana setiap hari di 12 lokasi strategis, seperti Pasar Anom Baru, Pasar Bangkal Baru, dan kantor organisasi perangkat daerah setempat.

Hasil penggalangan dana akan disalurkan melalui Pengurus Pusat Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah (LAZIZ) NU.

Lazizmu Kalimantan Tengah, sejak Selasa (5/9) juga melakukan penggalangan dana sampai waktu yang belum ditentukan. Hingga Kamis (7/9), telah terkumpul Rp33 juta. Kelak seluruh donasi yang terkumpul akan diserahkan kepada Lazismu Pusat untuk selanjutnya disalurkan kepada masyarakat Rohingya.

NU, Muhammadiyah, bersama ormas-ormas lain serta Kementerian Luar Negeri telah membentuk Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myamar (AKIM) yang berkomitmen membantu penanganan masalah konflik dan kemanusiaan melalui pendekatan "humanitarian development".

Dewan Pengurus Wilayah PKS Riau selain membentuk Pusat Krisis Peduli Rohingya untuk menginformasikan perkembangan terkini soal Rohingya dan menangkal informasi hoaks, juga menggalang dana yang dilakukan di kalangan pengurus, anggota, dan simpatisan partai itu.

Mereka pada hari Minggu (10/9) dijadwalkan turun ke berbagai jalan di ibu kota provinsi itu untuk menggalang dana publik.

Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman telah menginstruksikan seluruh kader, anggota, dan simpatisan partai itu melakukan penggalangan dana kemanusiaan untuk Rohingya.

Puluhan seniman Minang menggelar aksi penggalangan dana sejak Kamis (7/9) hingga Minggu (10/9) di berbagai jalan di Kota Padang. Forum Studi Islam Politeknik (Forsipol) Negeri Padang juga menggalang dana kemanusiaan dan telah terkumpul jutaan rupiah untuk disalurkan ke Lembaga Kemanusiaan Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang memiliki akses langsung ke Rohingya.

Begitu pula, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat membuka rekening di Bank Nagari atas nama Sumbar Peduli Rohingya dengan nomor 2101.0210.05697-2 untuk memberi kesempatan kepada aparatur sipil negara, relasi pemerintahan, dan masyarakat menyisihkan rezeki guna membantu Rohingya. Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyerukan masyarakat untuk membantu Rohingya secara nyata.

Pemerintah Provinsi Banten mengumpulkan dana sekitar Rp30 juta dari acara doa bersama dan penggalangan dana di Masjid Al-Bantani di kawasan pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) di Serang, Selasa (5/9) yang dihadiri Gubernur Banten Wahidin Halim beserta jajarannya. Uang itu disalurkan melalui Baznas RI untuk Rohingya.

Tidak hanya umat Muslim, umat Buddha di berbagai daerah juga menggelar aksi solidaritas dan penggalangan dana. Seratusan umat Buddha dari berbagai vihara di Kota Jambi, misalnya, menggalang dana untuk kelompok minoritas Rohingya, bersama Aliansi Umat Islam (AUI) Kota Jambi.

Kepolisian Resor Kota Surakarta pun menggalang dana saat mereka apel pada hari Kamis (7/9). Kabag Sumda Polresta Surakarta Kompol Sis Raniwati menyebutkan dari kegiatan spontan itu terkumpul dana Rp5.230.000,00 untuk dikumpulkan bersama-sama dari kepolisian di Kota Solo, kemudian dikirimkan ke Polda Jateng dan Mabes Polri, selanjutnya didistribusikan kepada masyarakat Rohingya.

           Miliaran
Aksi penggalangan dana dari masyarakat Jawa Barat oleh Pemerintah Provinsi Jabar dalam satu hari pada hari Jumat berhasil mengumpulkan lebih dari Rp1,2 miliar. Gubernur Jawa Barat  Ahmad Heryawan memimpin langsung aksi solidaritas di Gedung Sate, Bandung, menuturkan bahwa dana berhasil dihimpun melalui rekening BJB (Bank Jabar Banten) itu baru sementara. Dana ini diperkirakan akan terus bertambah, dan lebih besar setelah digabungkan dengan daerah lain yang melakukan aksi sama.

Dana yang terkumpul itu berasal dari berbagai pihak, seperti masyarakat dan berbagi instansi di lingkungan Pemerintah Provinsi Jabar, infak dan sedekah dari PNS Provinsi Jabar.

Masyarakat Jabar yang ingin mendonasikan bantuan masih bisa dilakukan dengan cara mentransfer uang ke nomor rekening BJB 2345-6789-1000-1 atas nama Jabar Peduli.

Dana yang berhasil terhimpun itu, disalurkan secara resmi ke lembaga pemerintah, atau melalui lembaga donasi yang terpercaya dalam gerakan kemanusiaan.

Sementara itu, Pemerintah Kota Bandung telah mengumpulkan dana sekitar satu miliar rupiah sejak Selasa (5/9) hingga Kamis (7/9) yang diinisiasi Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Donasi yang dilakukan melalui laman kemanusiaan yang dibentuknya terkumpul Rp1.142.159.248 dengan jumlah donatur mencapai 6.965 orang. Donasi terbesar yang masuk sebesar Rp12,6 juta.

Pengumpulan donasi akan terus dilakukan hingga Senin (11/9). Selain itu, penggalangan dana juga akan masuk dari tiap kecamatan dan kelurahan. Setelah terkumpul bantuan tersebut akan disalurkan melalui ACT yang merupakan lembaga kemanusiaan yang bertugas menyalurkan bantuan ke wilayah konflik.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menargetkan terkumpul dana sekitar Rp200 juta sejak pengumpulan dana pada Senin (4/9) di lingkungan kerjanya.

Dalam melakukan aksi itu, Bupati mengumpulkan seluruh pejabat eselon II sampai IV di lingkungan Pemkab Purwakarta, untuk memasukkan dana ke dalam gentong kecil. Dana tersebut disalurkan melalui Palang Merah Indonesia (PMI) setempat untuk kemudian diserahkan kepada mayarakat Rohingya.

PMI dari berbagai daerah memang melakukan penggalangan dana juga. Ketua PMI Cabang Kota Lhokseumawe Junaidi Yahya, misalnya, memimpin langsung penggalangan dana di depan Taman Riyadah Lhokseumawe, Aceh, bagi pengguna jalan.

Ketua Baznas RI Bambang Sudibyo selaku Sekjen Forum Zakat Dunia (World Zakat Forum/WZF) menggalang bantuan. WZF sebagai forum sinergi lintas negara antara organisasi pengelola zakat, praktisi, akademisi, dan pemangku kepentingan zakat lainnya, memiliki perhatian mendalam dalam krisis kemanusiaan yang saat ini terjadi di Myanmar.

Warganet asal Indonesia telah mengumpulkan dana Rp2,5 miliar lebih dalam laman kampanye kemanusiaan kitabisa.com/banturohingya yang digagas oleh Aksi ACT. Dana Rp2.521.913.038,00 telah terkumpul dari 8.354 warganet Indonesia.

Pada hari Jumat (1/9), bantuan tahap kedua dari Indonesia berupa paket pangan yang meliputi beras, tepung, minyak, dan air mineral telah disalurkan ke kamp pengungsi Rohingya di Ramu Upazila, Cox's Bazar, Bangladesh. Sebagai platform galang dana terbesar di Indonesia, kitabisa.com memfasilitasi niat baik tiap orang untuk memberikan bantuan bagi korban krisis Rohingya, kata CEO kitabisa.com Alfatih Timur.

Sejak 2012, ACT telah berinisiatif menyalurkan donasi untuk etnis Rohingya. Sebelumnya, ACT juga telah mendirikan ratusan tempat penampungan di Sittwe, Rakhine. Segenap bantuan pangan dan medis amanah dari rakyat Indonesia disalurkan juga ke kamp-kamp pengungsian Rohingya di Bangladesh.

Pemerintah Republik Indonesia segera mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya di Bangladesh, seperti tenda, makanan dan minuman, serta pakaian dan perlengkapan lainnya. Bangladesh mengapresiasi dukungan Indonesia untuk penanganan masalah pengungsi. Lebih dari 120.000 warga Rohingya telah mengungsi ke Bangladesh.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi juga meminta pemerintah dan otoritas keamanan Myanmar untuk membuka akses masuk bagi pemberian bantuan kemanusiaan untuk mengatasi krisis di Rakhine. Akses bantuan kemanusiaan di Rakhine harus dibuka, khususnya bagi lembaga-lembaga swadaya masyarakat  Indonesia yang berniat dan siap membantu.

AKIM di akhir bulan lalu bersama Menlu Retno meluncurkan program Bantuan Kemanusiaan untuk Komunitas yang Berkelanjutan (HASCO) bagi masyarakat di Rakhine. Bantuan kemanusiaan sejumlah dua juta dolar AS yang berasal dari donasi masyarakat Indonesia tersebut, akan disalurkan dalam program-program sosial selama 2 tahun dengan empat fokus, yakni pendidikan, kesehatan, mata pencaharian, dan pemulihan pascakonflik.

Bantuan kemanusiaan yang dikumpulkan oleh 11 organisasi kemasyarakatan anggota AKIM menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat sebagai bentuk kepedulian Indonesia terhadap situasi kemanusiaan di Myanmar.  

Ketua Pelaksana AKIM Muhamad Ali Yusuf menjelaskan bahwa dirinya telah bekerja sama dengan otoritas di Rakhine untuk mengurus izin akses pemberian bantuan, sementara untuk pelaksanaan program akan dibantu oleh LSM setempat.  

Indonesia telah membantu pembangunan empat sekolah senilai satu juta dolar AS untuk komunitas Muslim dan Buddha di Rakhine yang diresmikan pada 2014, menyalurkan 10 kontainer berisi makanan dan pakaian yang diluncurkan oleh Presiden RI pada Desember 2016, serta pembangunan dua sekolah di Sittwe, Rakhine, yang diresmikan pada bulan Januari 2017.

Selanjutnya, Indonesia juga akan membangun sebuah rumah sakit di Rakhine State yang diinisiasi oleh Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C), Perwalian Umat Buddha Indonesia (Walubi), dan Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU (Pos Keadilan Peduli Umat). Proses perizinan dan rancang bangun rumah sakit Indonesia tersebut telah rampung sehingga pembangunannya segera dilaksanakan pada bulan Oktober 2017.

Semoga dengan penggalangan dana dan bantuan kemanusiaan dari masyarakat dan pemerintah Republik Indonesia ini dapat mengurangi penderitaan masyarakat Rohingya dan membuka mata serta hati pemerintah Myanmar untuk memperlakukan mereka secara manusiawi dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.