Baturaja (ANTARA Sumsel) - Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu mengajukan dana sebesar Rp6 miliar di APBD Perubahan 2017 untuk membayar klaim Jaminan Sosial Kesehatan Sumatra Selatan yang belum lunas.
"Pada APBD Perubahan tahun ini kita tidak ada kegiatan, hanya mengajukan anggaran sebesar Rp6 miliar untuk melunasi sisa pembayaran klaim Jaminan Sosial Kesehatan (Jamsoskes)," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Ogan Komering Ulu (OKU), Suharmasto di Baturaja, Sabtu.
Ia mengungkapkan, pada tahun ini Dinkes OKU tidak menganggarkan kegiatan khusus seperti pembangunan fisik di APBD Perubahan karena ditiadakan.
"Untuk berapa jumlah anggaran di Dinkes OKU pada APBD Perubahan saya tidak hafal. Yang jelas khusus Jaminan Sosial KesehataN kita ajukan penambahan dana sebesar Rp6 miliar dan mudah-mudahan bisa terealisasi," katanya.
Menurut dia, hal tersebut terjadi mengingat pada APBD Perubahan OKU 2017 mengalami defisit anggaran mencapai Rp80 miliar lebih.
Karena itu, beberapa program kerja yang diajukan Dinkes OKU tidak bisa direalisasikan karena dananya tidak ada.
"Apa boleh buat kondisi keuangan daerah memang lagi devisit seperti ini. Jadi kita mesti bersabar dan menahan diri. Mudah-mudahan saja tahun depan kondisinya bisa lebih baik," katanya.
Kendati dana terbatas, namun Suharmasto mengaku untuk menghadapi musim kemarau pihaknya tetap proaktif melakukan upaya pencegahan beberapa penyakit yang biasa diderita oleh masyarakat, seperti diare, malaria dan demam berdarah dengue.
Berita Terkait
Cegah anak kelelahan, Orang tua perlu atur waktu mudik
Kamis, 28 Maret 2024 15:56 Wib
Kementerian Kesehatan Malaysia selidiki potongan kain lap di martabak
Kamis, 28 Maret 2024 14:58 Wib
Praktisi kesehatan: Jaga kebersihan mulut selama puasa
Kamis, 28 Maret 2024 14:26 Wib
Antibiotik tak melulu diperlukan atasi radang telinga tengah
Kamis, 28 Maret 2024 13:28 Wib
Waspadai atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan
Kamis, 28 Maret 2024 11:19 Wib
Tidur yang baik hanya memerlukan waktu awal 5-15 menit
Senin, 25 Maret 2024 16:31 Wib
Tuberkulosis dapat dicegah dan diobati dengan terapi pencegahan
Senin, 25 Maret 2024 10:01 Wib
Pengembangan nyamuk ber-wolbachia diterapkan di 6 kota, Palembang belum termasuk
Kamis, 21 Maret 2024 21:15 Wib