Uber bidik Palembang manfaatkan Asian Games

id Uber, taksi online, daring, transportasi dalam jaringan, Asian Games, turis

Uber bidik Palembang manfaatkan Asian Games

Aplikasi transportasi online (Uber). (Antarasumsel.com/REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Salah satu penyedia jasa solusi transportasi dalam jaringan (daring) di Indonesia, Uber membidik Kota Palembang, Sumatera Selatan untuk mengembangkan bisnisnya karena kota ini akan menjadi tuan rumah Asian Games XVIII tahun 2018.

Head of Corporate Communication Uber Indonesia Dian Safitri, di Palembang, Selasa, mengatakan saat pelaksanaan Asian Games dipastikan akan ada ribuan orang datang ke Palembang sehingga Uber Indonesia melihatnya sebagai suatu peluang bisnis.

"Layanan Uber sudah dikenal pada 600 kota di 75 negara. Sudah barang tentu, mereka yang biasa menggunakan Uber juga akan mengunjungi Palembang, dan ini menjadi keunggulan kami," kata dia lagi.

Ia mengatakan kemudahan dalam menggunakan aplikasi menjadi salah satu keunggulan perusahaan, yakni ketika para tamu negara ini membuka aplikasi Uber maka secara otomatis akan langsung terhubung dengan sistem di Palembang.

Layaknya aplikasi jasa solusi transportasi daring, maka penumpang mendapatkan kepastian informasi mengenai identitas sopir terdekat dengan titik penjemputan, waktu tempuh, biaya perjalanan dan jenis kendaraan

"Para tamu atau wisatawan yang terbiasa menggunakan Uber dari berbagai negara, kami yakini menggunakan aplikasi yang sama ketika berada di Palembang," kata dia.

Uber Indonesia telah hadir di Palembang sejak Mei 2017 dengan mendapatkan respons cukup positif dari masyarakat, baik bagi warga yang ingin mendapatkan pendapatan tambahan dengan cara berbagi tumpangan atau bagi warga yang menjadi konsumen.

Meski tidak dapat menyebutkan secara rinci berapa jumlah driver Uber yang beroperasi di Palembang, Dian memastikan bahwa saat ini sudah tersebar di pusat-pusat kota hingga pinggiran kota.

"Seperti halnya kota-kota lain, awalnya akan berkembang di pusat kota kemudian menyebar ke pinggiran kota. Apalagi Palembang saat ini sudah bergerak menjadi kota metropolitan," kata dia pula.

Sejumlah perusahaan penyedia jasa solusi transportasi daring telah masuk ke Palembang sejak setahun terakhir. Saat ini pemerintah provinsi masih menunggu aturan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dari pemerintah pusat setelah Mahkamah Konstitusi melarang jasa transportasi daring.

Sekretaris Daerah Pemprov Sumsel Nasrun Umar mengatakan pemprov diminta menunggu sampai November 2017, karena aturan baru akan diterbitkan.

"Jadi hingga November, bagaimana caranya menjaga situasi tetap kondusif yakni jangan sampai ada gesekan dengan jasa layanan transportasi konvensional. Saya sudah perintahkan ke Dinas Perhubungan untuk terus memantau," kata Nasrun.