Sumsel programkan pembiinaan jangka panjang atlet potensial

id Nasrun Umar, KONI, atlet, pembinaan, prestasi, medali emas

Sumsel programkan pembiinaan jangka panjang atlet potensial

Dokumentasi- Atlet Andalan Sumsel Jalani Tes Fisik dengan instrumen push up, di salah satu ruangan di Stadion Atletik Kompleks Olahraga Jakabaring,. (Antarasumsel.com/Doly Rosana/Aw)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Provinsi Sumatera Selatan memprogramkan pembinaan jangka panjang atlet potensial usia 13-18 tahun untuk mencetak olahraga berprestasi yang memiliki masa emas hingga memasuki usia pensiun.

Ketua Harian KONI Sumsel Nasrun Umar di Palembang, Senin, mengatakan, atlet-atlet potensial ini sebenarnya tumpuan Sumsel di masa datang yang mengusung target menjadi terbaik di Indonesia pada PON.

"Atlet-atlet pontensial tidak akan diabaikan, mereka jika sudah berprestasi baik tingkat nasional atau daerah akan dirangkul. Pembinaan berupa pemberian uang saku karena masuk program jangka panjang, dan kesempatan beruji coba," kata dia.

Saat ini sejumlah cabang olahraga kurang baik dalam regenerasi atlet sehingga ketika atlet senior tidak produktif lagi maka belum ada yang mampu menggantikan.

Ke depan Sumsel akan menyusun pola yang lebih terencana dan terukur sehingga prestasi yang diraih lebih bertahan lama.

Oleh karena itu khusus pada Pekan Olahraga Nasional XX di Papua pada tahun 2020, Sumsel hanya akan mengirimkan atlet berpontesi merebut medali. Sementara atlet-atlet muda yang belum mencapai prestasi akan disimpan terlebih dahulu untuk PON berikutnya.

Keputusan ini terkait juga dengan biaya perjalanan yang cukup tinggi dari Palembang ke Papua.

"Kami tidak mengedepankan jumlah atlet, tapi kualitas atlet yang akan dikirimkan nanti ke Papua. Tentunya biaya akomodasi tidak murah dari Palembang ke Papua sehingga kami harus berhitung dengan cermat," kata Nasrun.

Untuk itu, KONI Sumsel telah merancang program khusus untuk menyiapkan Tim PON Papua yakni "Sriwijaya 2020". Program ini diprioritaskan untuk membina atlet peraih medali pada PON Jawa Barat 2016.

"Akan tetapi bukan berarti yang meraih medali akan otomatis masuk dalam program. Jika telah melewati usia emas dan sulit untuk berprestasi kembali tentunya akan disisikan, " kata dia.

Wakil Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Sumsel Samsyuramel mengatakan program ini menerapkan sistem promosi dan degradasi sehingga dapat memotivasi atlet untuk menjaga dan meningatkan prestasinya.

"Saat ini KONI Sumsel sudah mengantongi 60 atlet peraih medali pada PON lalu untuk dibina pada program baru ini," kata dia.

Sumsel pada PON Jabar/2016 gagal menembus target 10 besar setelah finis diperingkat 21 dari 34 provinsi peserta.